Kurangi Pencemaran Sungai, Mahasiswa UGM Kembangkan Aero Microbubble
SLEMAN, iNews.id- Lima mahasiswa UGM berhasil mengembangkan teknologi aero microbubble untuk mengurangi pencemaran sungai dan IPAL. Alat ini bisa mengurangi bau tidak sedap pada IPAL dan dapat mengolah bakteri anocrob menjadi biogas.
Kelima mahasiswa itu masing-masing Mahesa Audriansyah Agatha, Yeyen Karunia dan M Taufik Hermawan dari Sekolah Vokasi, kemudian Zahratul Khasanah dari Departemen Teknik Kimia dan Pamela Chanifah prodi Kimia FMIPA.
Dalam pengembangaan alat ini mereka didampingi oleh dosen pendamping Felixtianus Eko Wismo Winarto. Hasil karya para mahasiswa ini sudah diterapkan di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Dusun Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
Mahesa mengatakan, pengembangan alat ini karena di Dusun Drono, Sardonoharjo, Ngaglil,Sleman ada limbah yang dibuang ke sungai dari IPAL masih mengeluarkan bau tidak sedap. Hal ini bukan hanya menganggu penapasan namun juga terjadinya pencemaran air. Karena itulah harus ada solusi
Berawal dari kasus itu, mereka merancang alat dan mengembangkan teknologi aero microbuble untuk mengurangi bau tidak sedap pada IPAL. Yaitu dengan melarutkan oksigen melalui gelembung-gelembung udara berukuran mikro dengan efektivitas yang tinggi dan merata pada permukaan air.
“Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan untuk menghilangkan bau pada limbah IPAL komunal dengan volume 8 liter diperlukan waktu 20 menit menggunakan alat yang telah kami rancang,” kata Mahesa dalam rilis yang dikirim Senin (16/8/2021).
Namun demikian, Mahesa dan rekannya tidak hanya menerapkan teknologi pengolahan limbah namun mengembangkan energi terbarukan. Salah satunya pemanfaatan bakteri Anaerob pada IPAL sebagai penghasil biogas.
”Pemanfaatan Bakteri Anaerob pada IPAL untuk Biogas Biogas merupakan energi yang dihasilkan dari limbah organik seperti kotoran ternak, atau limbah domestik. Limbah-limbah tersebut akan melalui proses urai yang dinamakan anaerobik digester di ruang kedap udara,” katanya.
Menurutnya untuk memaksimalkan potensi IPAL komunal terutama pada pemanfaatan bakteri anaerob, biogas merupakan salah satu pemanfaatan yang dapat dilakukan dan dinilai mempunyai kebermanfaatan yang tinggi bagi masyarakat di Dusun Drono.
Pengelolaan biogas dari limbah diharapkan dapat menciptakan pola sinergitas pengelolaan limbah yaitu pemanfaatan energi yang terjangkau dan energi yang ramah lingkungan, dimulai dari skala kecil. Selain itu, pihaknya juga melakukan pemanfaatan tenaga surya Sebagai Sumber Energi Listrik.
“Energi listrik yang dihasilkan dari Panel Surya dapat berguna sebagai sumber listrik bagi Aerator di IPAL,” katanya.
Energi listrik yang tersimpan pada baterai di Panel Surya mampu menyalakan Aerator dalam kurun waktu 8 jam. Dengan begitu, Panel Surya diharapkan dapat mengubah paradigma pembangunan di Dusun Drono untuk menunjang pemanfaatan sumber energi matahari yang tersedia secara efektif dan efisien.
Mereka pun berharap inovasi di bidang teknologi ini bisa menangani permasalahan masyarakat Dusun Drono. Tak hanya itu, program ini nantinya dapat dikembangkan pada daerah-daerah yang masih memiliki permasalahan yang sama.
“Kami harapkan program ini dapat membantu mengurangi bau tidak sedap pada air limbah serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan melakukan pemanfaatan energi terbarukan agar kelestarian lingkungan di masa depan dapat tetap terjaga,” harapnya.
Editor: Ainun Najib