Lempeng Kedung Kemin, Objek Wisata Baru di Kulonprogo dengan Struktur Batuan yang Unik

KULONPROGO, iNews.id – Aliran Sungai Serang yang terletak di Pedukuhan Paingan, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih Kulonprogo menjadi destinasi baru. Setiap harinya ada ratusan pengunjung datang ke Lempeng Kedung Kemin untuk menikmati panorama alam yang indah dengan struktur batuannya yang unik.

Lempeng Kedung Kemin, baru sekitar satu bulan dibuka oleh para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Manggala Muda. Mereka menjadikan tempat ini menjadi objek wisata alternatif dengan menawarkan spot foto alami berupa struktur batuan seperti lempengan.

Baca Juga

Warga Tambakboyo Tolak Wilayahnya Jadi Tempat Pembuangan Sampah

“Baru sebulan dibuka, setiap hari sekitar 200 sampai 300 pengunjung yang datang. Saat libur ini semakin meningkat,” kata anggota karang taruna, Sugeng, Kamis (29/10/2020).

Pada tahap awal, pengelola tidak menerapkan tiket masuk. Cukup membayar secara sukarela, siapapun boleh datang dan berfoto di tempat ini sepuasnya. Namun, pngunjung harus hati-hati karena memasuki musim penghujan menjadi licin rawan banjir.

Baca Juga

Betulkan Genting Melorot, Luthung Jatuh dari Atap Rumah

Kebanyakan wisatawan yang datang berasal dari seputar Kulonprogo. Mereka tiba pada pagi hari saat udara masih segar. Lokasi ini juga menjadi jalur bersepeda dengan kondisi jalan aspal dan cor blok yang cukup halus.

“Lempengan batu hanya ada di sini, itu keunikannya,” katanya.

Baca Juga

Polisi Tangkap DPO Pelaku Pembakaran Janda di Kulonprogo

Kehadiran objek wisata ini mampu menggerakkan roda perekonomian warga setempat. Banyak yang membuka warung dan kuliner. Salah satu menu yang ditawarkan berupa makanan khas Kulonprogo gebleg dan tempe benguk.

Salah seorang pengunjung Larasita mengaku tahu Lempeng Kedung Kemin dari media sosial. Banyak teman-temannya datang dan berfoto di lokasi ini. Begitu diupload, lokasi cukup menarik sehingga membuatnya tertarik untuk datang.

“Pemandangan disini bagus dan cocok untuk tempat berfoto,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi