Lulusan SMK Kesehatan Banyak Diminati di Luar Negeri

SLEMAN, iNews.id-Lulusan SMK Kesehatan disebut banyak diminati oleh industri kesehatan luar negeri. Pasalnya lulusan SMK Kesehatan juga dibekali dengan berbagai kemampuan yang cukup banyak.

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Binatama, Nuri Hastuti mengatakan, tenaga lulusan SMK Kesehatan masih dibutuhkan karena tekun dan juga lebih terjangkau upahnya dibanding lulusan pendidikan tinggi. 

Baca Juga

Warga Pandak Ditemukan Meninggal di Atas Saluran Irigasi Dekat Rumahnya

"Kami selalu pengelola SMK Kesehatan diakuinya juga berupaya memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan standart yang dibutuhkan dunia industri," ujarnya di sela Wisuda SMK Kesehatan Binatama, Sabtu (7/5/2023).

Dia menyebut, sebagian besar lulusan SMK Kesehatan setiap tahun mampu terserap dalam dunia kerja. Dan sisanya memang ada yang melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi serta berwirausaha.

Baca Juga

Hasil Kajian ORI DIY: 42 Persen Orang Gagal Ujian SIM Pilih Jasa Calo

Lulusan SMK Kesehatan banyak diterima di rumah sakit, klinik, industri farmasi dan berbagai industri bidang kesehatan. Di mana menjelaskan jika lulusan yang terserap paling banyak dari jurusan farmasi, asisten keperawatan, teknologi laboratorium medis, farmasi industri, asisten dental dan caregiver. 

“Kalau di luar negeri sudah banyak sekali lulusan SMK Kesehatan yang dikirim ke Jepang, Malaysia, Singapura bahkan Jerman. Rata-rata mereka bekerja di bidang caregiver. Karena kebutuhannya sangat tinggi,” kata dia. 

Baca Juga

ASN Disdikpora Ditahan dalam Kasus Korupsi Dana Stadion Sultan Agung, Begini Kata Kepala Dinas

Dia menyebut, pembelajaran di SMK Kesehatan Binatama memang sedikit berbeda. Selain bekal 70 persen praktik, para lulusan yang akan bekerja diluar negeri juga dibekali dengan pelatihan bahasa dan pemenuhan standart yang diakui negara tujuan. 

“Oleh karenanya kami menggenjot program teaching factory untuk peningkatan kualitas lulusan. Kami sudah bekerjasama dengan lembaga dari Jepang untuk meningkatkan kemampuan para siswa," katanya.

Editor: Ainun Najib