get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragis! Petani di Lombok Barat Tewas Tersengat Listrik Saat Tebang Pohon Pisang

Mahasiswa UGM Ciptakan Lampu Emergency Hemat Listrik

Jumat, 01 Februari 2019 - 11:45:00 WIB
Mahasiswa UGM Ciptakan Lampu Emergency Hemat Listrik
Fadhiela Noer Hafiezha (S1 Teknik Mesin) dan Chaieydha Noer Hafiezha (S2 Fakultas Pertanian) yang menciptakan La Helist. (Foto: iNews.id/Kuntadi).

YOGYAKARTA, iNews.id – Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan inovasi lampu darurat (emergency) yang hemat energi dan ramah lingkungan. Lampu yang di-branding dengan nama La Helist (Lampu Hemat Listrik) ini dipercaya sebagai solusi jika terjadi pemadaman listrik.

Dua mahasiswa ini, merupakan kakak beradik yang berasal dari Blora, Jawa Tengah (Jateng). Mereka adalah Fadhiela Noer Hafiezha (S1 Teknik Mesin) dan Chaieydha Noer Hafiezha (S2 Fakultas Pertanian).

Lampu yang dihasilkan memanfaatkan fitting lampu dengan modifikasi agar bisa menghasilkan cahaya terang, tidak berbeda dengan lampu daya listrik dari PLN.

"Ini terinspirasi dengan seringnya pemadaman listrik di Blora," kata Fadhiela dalam konferensi pers di Kantor Humas UGM, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (1/2/2019).

Jika terjadi pemadaman listrik, kata dia, masyarakat kerap menggunakan lilin sebagai sumber penerangan. Padahal itu sangat berpotensi menimbulkan kebakaran, karena kerap ditinggal tidur.

Lampu yang dihasilkan merupakan kampu emergency dari LED. Sedangkan powernya mennggunakan batu baterai yang akan lebih aman dan praktis. Materi La Helist diantaranya lampu led, fiting lampu, trafo ferit, kumparan email, resistor, transistor, saklar, serta batu baterai.

"Pembuatan lampu ini tidak sulit karena materialnya mudah didapat. Khusus ferit dari limbah lampu yang tidak terpakai," ujar dia.

Ada dua jenis lampu yang dihasilkan yang berdaya 3 watt dan 9 watt. Setiap lampunya dilengkapi dengan saklar yang praktis dan bisa dibawa kemana-mana. Selain hemat energi, lampu ini mampu menyala hingga 12 jam.

Fadhiela menyebutkan, pembuatan lampu ini cukup sederhana. Hanya butuh ketelitian dan kesabaran dalam pengerjaan rangkaian lampu. Dalam sehari mampu menghasilkan 15 hingga 20 lampu emergency.

Keduanya dibantu 3 karyawan yang menjadi teknisi. La Helist dijual dengan harga terjangkau yakni Rp50.000 untuk lampu berdaya 3 watt dan Rp90.000 untuk daya 9 watt.

"Pesanan sudah sampai di Sulawesi, Kalimantan dan sejumlah kota di Jawa," kata dia.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut