Malioboro Jadi Kawasan Heritage, Pedagang Kaki Lima Direlokasi

YOGYAKARTA, iNews.id - Malioboro akan jadi kawasan heritage. Pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Malioboro Yogyakarta akan direlokasi. Penempatan pedagang di lokasi baru akan dilakukan ketika lokasi sudah dinyatakan siap.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyatakan beberapa lokasi penempatan pedagang kaki lima (PKL) Malioboro di antaranya di gedung bekas Bioskop Indra serta gedung Dinas Pariwisata DIY.
“Kami belum bisa memastikan kapan waktunya. Belum bicara soal itu karena harus melihat dulu bagaimana kesiapan lokasi penempatannya,” kata Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Rabu (23/11/2021).
Kedua lokasi tersebut, menurut Haryadi diperkirakan mampu menampung seluruh pedagang kaki lima yang berada di sepanjang sisi timur dan barat Jalan Malioboro. Jumlahnya sekitar 1.800 pedagang.
“Tidak ada penggusuran. Tetapi proses yang dilakukan sekarang adalah penataan karena Malioboro akan menjadi kawasan heritage yang memiliki konsekuensi pada penataan PKL,” katanya.
Mengenai penolakan dari pedagang kaki lima terkait rencana relokasi, Haryadi mengatakan siap berkomunikasi untuk mencari alasan penolakan. “Katanya semua mencintai Yogyakarta. Saya rasa, pedagang bisa memahami alasan relokasi,” katanya.
Dia pun meminta pedagang tidak perlu merasa risau atau khawatir jika lokasi berjualan yang baru akan sepi pengunjung. “Tidak ada maksud membuat tempat berjualan sepi. Tetap akan kami ramaikan. Saya jamin pasti akan tetap ramai,” katanya.
Haryadi berharap, proses penataan PKL Malioboro tersebut berjalan lancar. “Yang pasti, lokasi penempatannya harus sudah siap terlebih dulu,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan sosialisasi penataan PKL Malioboro dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
“Sudah bertemu dengan beberapa komunitas di Malioboro. Dari laporan sementara, sebagian besar sudah sepakat. Hanya ada satu atau dua yang belum sepakat mengenai waktu pelaksanaannya,” katanya.
Editor: Ainun Najib