Mengenal Djanggan Purbo Djati, Dalang Cilik Asal Kulonprogo dengan Sederet Prestasi
KULONPROGO, iNews.id – Pelajar kelas VII SMP 1 Pengasih, Kulonprogo, Djanggan Purbo Djati (12) menekuni profesi sebagai dalang cilik. Tidak hanya piawai memainkan wayang kulit, namun dia juga menguasai teknik dan cerita wayang golek.
Ketertarikan bocah yang tinggal di Padukuhan Nglotak, Kalurahan Kaliagung, Sentolo, Kulonprogo terhadap wayang dari sang ayah, Muhammad Yasin. Dia awalnya diajak menonton wayang kulit saat masih balita. Ketertarikan ini terus berlanjut sampai di bangku Sekolah Dasar.
Saat menonton wayang, dia akan dibelikan wayang dari bahan karton. Wayang ini kemudian dimainkan dirumahnya sampai rusak. Melihat ketertarikan anak keempatnya terhadap wayang cukup tinggi, Yasin memasukkan ke sanggar wayang di wilayah Bantul. Dia akan diantar setiap hari Sabtu sepulang sekolah sampai dengan sore untuk berlatih.
“Jadi tidak ada keturunan dalang di keluarga saya. Saya atau kakeknya tidak ada yang paham dengan wayang,” kata Yassin, Minggu (7/11/2021).
Melihat adanya kemajuan dalam dunia wayang dan seni pedalangan, oleh Yassin dibelikan beberapa tokoh wayang dari bahan kulit dari perajin yang ada di Pucung, Bantul. Di rumahnya juga disiapkan geber, lampu sorot dan perangkat pedalangan sederhana untuk berlatih mendalang.
“Karena suka wayang, keluarga terus mendorongnya untuk berlatih,” katanya.
Djanggan sendiri mengaku senang bermain wayang, karena ada cerita yang bisa dimainkan atau dipahami. Apalagi setelah dimasukkan ke dalam sanggar dia bisa belajar gerakan wayang, suluk hingga beberapa adegan dari setiap cerita. Setidaknya dia sudah bisa memainkan lima lakon untuk wayang kulit dan satu untuk wayang golek.
“Awalnya memang susah, tetapi lama-lama latihan jadi mudah,” katanya.
Djanggan sudah banyak mengikuti berbagai perlombaan pedalangan. Puluhan koleksi piala dan penghargaan dia pajang di kamar tamu rumahnya. Awalnya dia mengikuti lomba pada 2018 dan hingga kini keterusan. Tidak hanya lomba di tingkat lokal, namun sudah di tingkat nasional yang diikutinya.
“Pertama kali ikut tingkat kabupaten dapat juara harapan dua. Dari situ sering ikut lomba,” katanya.
Pada awal tahun lalu dia mengikuti lomba tingkat kabupaten dan menduduki juara pertama dan dikirim mewakili Kulonprogo ke level DIY dan menyabet juara kedua. Atas prestasi ini dia kembali mengikuti ke tingkat nasional namun belum mendapatkan juara.
Pada bulan Oktober lalu, Djanggan mencoba ikut lomba wayang golek dan berhasil menjadi juara pertama yang digelar Dinas Kebudayaan Kulonprogo. Dia pun berhak mewakaili Kulonprogo di tingkat DIY dan meraih juara pertama. Kini dia terus melakukan persiapan untuk lomba tingkat nasional mewakili DIY.
“Biasa latihan sepulang sekolah. Kalau akan ada lomba dua hari saya akan lebih fokus dan berlatih. Saya juga lebih banyak membaca buku nonton Youtube untuk lebih mengenal karakter setiap tokoh,” katanya.
Djanggan yang mengidolakan Almarhum Ki Seno Nugroho berharap seni wayang bisa dilestarikan. Sebab anak-anak yang suka dengan wayang sangat sedikit. Mereka lebih senang bermain game online.
“Wayang ini menarik ada cerita yang bisa dinikmati bagi yang menontonnya,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi