Menteri BUMN Erick Thohir Minta Semua Bandara di Indonesia Gelar Event Seni dan Budaya

KULONPROGO, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir meminta pengelola bandara di Indonesia untuk menghidupkan kembali aktivitas seni dan budaya di bandara untuk menggeliatkan perekonomian warga. Bandara bisa menjadi etalase seni dan panggung budaya.
Erick mengatakan, program BUMN Merajut sudah sejak lama diluncurkan, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Seluruh aset milik BUMN bisa dijadikan sebagai etalase art dan panggung pementasan budaya.
"Harapannya bangunan BUMN tidak hanya menjadi bangunan monumental saja yang semakin jauh dari masyarakat atau bangunan yang paling indah tetapi jauh dari kehidupan masyarakat," kata dia, saat dialog Budaya di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Kulonprogo, Rabu (22/6/2022).
Erick berharap bandara dan bangunan BUMN lainnya menjadi pusat kesenian sehingga ketika kegiatan seni dilakukan maka roda ekonomi masyarakat sekitar bisa berputar. Ketika budaya menggeliat maka dapat menciptakan lapangan kerja.
Semenjak bulan Januari 2020 ia sudah memulai kegiatan dengan menyelenggarakan festival budaya di bandara yang ada di Jakarta dan Bali. Tetapi sayang kegiatan tersebut harus berhenti karena Covid-19.
"Ketika pariwisata kembali hidup, di Bali sudah kembali 70 persen dan Jakarta 70 persen dan Yogyakarta 60 persen maka saya meminta pengelola untuk menghidupkan kembali bandara sebagai pusat art," ujar dia.
Bandara harus menggelar kegiatan budaya supaya ada lapangan kerja. Aktivitas seni menjadi salah satu tumpuan hidup bagi seniman. Untuk itulah minimal pentas seni dilaksanakan dua kali setiap pekan.
“Kegiatan ini bukan mengambil tupoksi Kementerian Kebudayaan karena berada di bawah Kementrian BUMN. Ke depan kami akan meminta semua BUMN melaksanakannya,” katanya.
Erick menginginkan agar bangunan PT Pos Indonesia menjadi tempat merek lokal dan UMKM lokal. Jangan sampai bangunan peninggalan Belanda tersebut menjadi bangunan yang monumental yang tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
“Ketika Bandara disulap menjadi sahabat budayawan maka Indonesia menjadi negara modern berlandaskan budaya yang menjunjung tinggi peradaban,” katanya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menambahkan, pihaknya akan mengupayakan agar bandara dioptimalkan. Bukan hanya sebagai pusat lalu lintas pesawat tetapi juga diharapkan mampu mendukung kesenian dan UMKM.
"Kami siapkan lahan 3.000 meter untuk UMKM di Bandara YIA. Kami berharap dengan pertumbuhan penumpang pesawat maka akan dimaksimalkan untuk memberi warna baru yaitu bandara yang ramah budaya dan tempat ekspresi berkesenian para seniman," katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi