Meski Pandemi Covid-19, BKKBN Klaim Turunkan Angka Stunting 3,3 Persen
YOGYAKARTA, iNews.id – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mencatat angka stunting di Indonesia turun dari 27,7 persen menjadi 24,4 persen. Atas keberhasilan ini dia yakin pada 2024 stunting tinggal 14 persen seperti yang ditargetkan Presiden Jokowi.
“Dalam masa pandemi Covid-19 kita berhasil menurunkan angka stunting. Kami optimistis dalam dua tahun ini angka stunting akan lebih baik karena pandemi Covid-19 semakin terkendali,” kata Hasto Wardoyo, Minggu (9/1/2022).
Hasto mengatakan presiden telah meminta agar angka stunting pada 2024 tinggal 14 persen. Artinya dalam dua tahun tersisa harus mampu menurunkan 5 persen. Untuk itulah BKKBN akan menggandeng Kementerian Agama untuk menyiapkan calon pengantin agar bisa melahirkan bayi-bayi yang sehat dan berkualitas.
“Tiga bulan sebelum menikah mereka akan menjalani pemeriksaan dan bimbingan sebagai syarat menikah,” katanya.
Setiap tahun ada sekitar 2 juta orang yang menikah. Asumsinya dari setiap pernikahan ini akan melahirkan 2 juta bayi. Bayi yang akan lahir inilah yang disiapkan agar tumbuh lebih sehat.
“Kami juga akan gerakkan kader kesehatan di setiap desa, minimal dua orang untuk memperhatikan kehamilan, pernikahan sampai masalah stunting,” katanya.
Kasus stunting tinggi kebanyakan berada di luar Pulau Jawa, seperti di NTT, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Aceh, Sedangkan di Jawa angka stuntingnya sudah rendah, tetapi di beberapa kabupaten justru tinggi.
“Kaya Jatim itu stuntingnya rendah, tetapi di Bangkalan masih tinggi. Di Jawa Barat juga ada yang seperti ini,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi