KABUL, iNews.id - Sungguh miris apa yang terjadi di Afganistan. Gara-gara keluarganya kelaparan, seorang bayi perempuan dijual senilai USD500 atau setara Rp7 juta.
Ibu bayi itu mengatakan terpaksa menjual bayinya. Anak-anaknya yang lain juga sekarat.
“Anak-anak saya yang lain sekarat karena kelaparan jadi kami harus menjual putri saya,” kata ibu tersebut berkaca-kaca.

11 Tempat Makan di Gunung Kidul Ini Jadi Surganya Kuliner Para Pelancong
Ibu bayi itu sebenarnya tak ingin menjual darah dagingnya sendiri. “Saya berharap Saya tidak harus menjual putri saya,” lanjutnya.
Ayah bayi itu diketahui kerap mengumpulkan sampah, tetapi itu pun tidak menghasilkan apa-apa baginya.

Israel Akan Bayar Mahal jika Berani Serang Iran
“Kami kelaparan. Saat ini kami tidak memiliki tepung, tidak ada minyak di rumah. Kami tidak punya apa-apa,” ujarnya.
“Putri saya tidak tahu seperti apa masa depannya. Saya tidak tahu bagaimana perasaannya tentang hal itu. Tapi aku harus melakukannya,” ujarnya saat ditanya bagaimana nasib putrinya.

Waduh, Brigadir SL yang Dipukuli Kapolres Nunukan Malah Diproses Kode Etik, Kok Bisa?
Wartawan BBC Yogita Limaye, yang melakukan perjalanan ke rumah sakit Médecins Sans Frontires di Herat mengatakan ketika bayinya bisa berjalan, dia akan dibawa pergi pria yang membelinya.
“Pria itu telah membayar lebih dari setengah dari USD500 (Rp7 juta) yang dia jual. Itu akan membuat keluarga melewati beberapa bulan. Pria itu mengatakan gadis itu akan menikah dengan anaknya, tetapi tidak ada yang bisa memastikan,” ujarnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan peringatan keras jika jutaan orang akan mati jika bantuan mendesak tidak segera mencapai Afghanistan.
Sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus lalu, Afghanistan telah menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan negara tersebut mengalami penurunan tajam dalam situasi tersebut.
Editor: Ainun Najib













