YOGYAKARTA, iNews.id- Golkar DIY mengajak komponen bangsa menjadikan momentum Hari Pahlawan 10 November untuk memahami sejarah perjalanan bangsa. Salah satunya adalah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman mengatakan, setiap anak bangsa wajib memahami sejarah secara paripurna sehingga tidak bisa diputar balikkan.
4 Artis Lawas Indonesia yang Meninggal Tragis saat Muda, Ada yang Mobilnya Tabrak Pagar Beton
Pernyataan Gandung ini disampaikan sebagai respons atas munculnya desakan penghapusan Ketetapan MPRS No XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI dan pernyataan sebagai organisasi terlarang bagi PKI.
“Golkar DIY menolak penghapusan Tap MPRS No XXV/MPRS/1966 dan menolak meminta maaf kepada PKI,” ujar Gandung dalam siaran pers yang diterima iNews.id, Jumat (11/11/2022).
Pria yang juga menjabat Panglima Gerakan Pasukan Anti Komunis (Gepako) ini mengajak para sejarawan tidak diam saja melihat dinamika bangsa akhir-akhir ini.
"Para sejarawan harus bicara secara terbuka soal sejarah pengkhianatan PKI terhadap NKRI. Jangan sampai muncul upaya memutarbalikan fakta," ujar mantan guru di Gunungkidul ini.
Menurut anggota Komisi VII DPR ini, ancaman bangkitnya PKI bukan isapan jempol. Menurutnya gejala atau tanda-tanda itu makin nyata muncul di permukaan.
"Jika sikap diam itu terus dipelihara, ancaman mengubah Pancasila sangat terbuka terjadi. Ini masalah ideologi. Tidak ada tawar menawar dengan ideologi. Pancasila dalam posisi terancam, kita jangan hanya diam,” ucapnya.
Editor : Ainun Najib
Follow Berita iNewsYogya di Google News