Mudahkan Pemasaran, Petani Yogya Kompak Kembangkan Minuman Bermerek Sama

YOGYAKARTA, iNews.id - Petani di Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Asosiasi Petani Sayur Kota Yogyakarta tengah mengembangkan produk minuman. Untuk memudahkan pemasaran, mereka kompak menggunakan merek yang sama.
Ketua Asosiasi Petani Sayur Kota Yogyakarta (APSKY) Heroe Poerwadi mengatakan produk minuman ini akan menjadi proyek percontohan. "Nantinya produk minuman ini akan memiliki merek yang sama,” kata Heroe dalam rapat konsolidasi potensi petani Kota Yogyakarta di Yogyakarta, Senin (23/1/2023).
Heroe mengatakan, sejumlah produk minuman yang akan dikembangkan berbasis pada minuman mengandung rempah dan hasil pertanian petani di Kota Yogyakarta. Seperti minuman berbahan bunga telang, jahe, serai, jeruk, dan lain sebagainya.
Selain minuman, mereka juga akan mengembangkan produk olahan lainnya seperti peyek bayam, peyek teri, peyek cabai, dan lainnya.
Heroe mengatakan produk mereka bisa sangat bervariasi karena pasar juga membutuhkan produk yang beragam. "Tetapi kami tetap akan melihat bagaimana peluang pasar terlebih dulu sebelum memproduksi produk olahan makanan atau minuman,” ucapnya.
Menurut Heroe, produk olahan makanan dan minuman yang dihasilkan dari 275 kampung sayur di Kota Yogyakarta sudah cukup beragam, tapi cakupan penjualan atau pemasarannya masih terbatas.
"Salah satunya disebabkan setiap kampung Sayur atau kelompok tani di Kota Yogyakarta memiliki produk yang berbeda-beda dengan pengemasan yang juga bervariasi," ujarnya.
Heroe menyebut jumlah dan volume produksi dari kelompok tani di kampung sayur sudah cukup bagus dengan pengemasan yang menarik. "Namun pemasaran masih terbatas karena pasar membutuhkan produk dengan proses produksi dan pengemasan yang standar,” katanya.
APSKY sebagai forum petani di Kota Yogyakarta menggandeng sejumlah perguruan tinggi dan korporasi untuk mendukung peningkatan kualitas produksi olahan pangan yang dihasilkan kelompok tani di kampung sayur.
“Sudah ada komunikasi dengan beberapa kampus dan korporasi yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan pelatihan produksi, pengemasan dan perjanjian kerja sama untuk produksi hingga pemasaran,” ucapnya.
Dengan dukungan dari akademisi dan korporasi, Heroe berharap dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kampung sayur.
“Korporasi yang kami ajak kerja sama kebetulan sudah memiliki produk yang dipasarkan di pasar nasional hingga ekspor sehingga memiliki pengalaman yang luas,” ujarnya.
Guna memperkuat pemasaran, produk yang dihasilkan juga akan dilengkapi dengan nomor PIRT dan sertifikat halal.
Editor: Ainun Najib