Nostalgia Masa Lalu, Pasar Kangen Kembali Digelar Setelah Dua Kali Vakum Karena Pandemi

Tahun ini peserta pendaftar berjumlah 1.300 namun yang masuk dalam kurasi atau peserta Pasar Kangen tahun ini berjumlah 277 peserta, terdiri 170 peserta kuliner, 77 peserta penjual barang-barang lawasan, kerajinan dan komunitas seni yang akan menampilkan aktifitas workshop keseniannya.
Ong menjelaskan, Pasar Kangen merupakan juga ajang kreativitas dan produktivitas dalam pengolahan pangan berbasis nilai-nilai lokal dan bahan-bahan pangan lokal.
Pasar Kangen bukan berarti berhenti dalam hal kelawasannya saja namun juga mempunyai niatan untuk bisa bersanding dan menghadapi perkembangan jaman ke depan tanpa menghilangkan Jati Diri Budaya Bangasa.
"Dalam Pasar Kangen ini pengunjung akan dibawa ke masa tempo dulu bahkan masyarakat dapat bernostalgia di acara festival ini," ujarnya.
Spirit dan relasi dari kegiatan ini tidak hanya dialami oleh antar para pedangang, namun kegiatan ini mempertemukan pedagang dengan pembeli sehingga acara ini tidak hanya sebatas transaksi ekonomi namun terjalin relasi kemanusiaan yang intim.
Pengunjung akan dapat merasakan nilai-nilai kearifan lokal seperti bertegur sapa sehingga para pengunjung dapat merasakan transaksi jual beli seperti di pasar tradisional.
Ong menerangkan ide awal gagasan ini dicetuskan oleh beberapa seniman perupa, pertunjukan dan aktifis kebudayaan di Yogyakarta yang divasilitasi oleh Taman Budaya Yogyakarta paska gempa bumi yang melanda Yogyakarta tahun 2006.
Editor: Ainun Najib