Obati Kangen Jogja, Grand Inna Malioboro Buka Malio Terrace di Bandara YIA

KULONPROGO, iNews.id - Grand Inna Malioboro melakukan ekspansi usaha dengan membuka Malio Terrace di Kawasan Malioboro di areal Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kabupaten Kulonprogo. Sebelumnya, Malio Terrace sudah didirikan di pelataran Hotel Grand Inna Malioboro sejak 2019 lalu.
General Manager Grand Inna Maliboro Ni Komang Darmianti mengatakan Malio Terrace di Bandara YIA ini menyediakan berbagai menu manakanan dan minuman. Mulai makanan luar negeri seperti pizza, burger hingga chicken sampai dengan makanan tradisional berupa tahu atau singkong goreng.
“Kami tawarkan aneka food and beverage yang bisa dinikmati pengunjung ataupun penumpang di Bandara YIA,” katanya dalam Grand Opening Malio Terrace, Jumat (7/1/2022).
Salah satu menu andalannya adalah es krim gelato yang dibuat langsung ahli dari Italia. Sejak soft launching, setiap harinya bisa terjual hingga 100 cup dengan harga sama Rp30.000 untuk dua scoop.
“Kami sengaja membuka di sini untuk memberikan sensasi bagi wisatawan yang rindu suasana Malioboro,” katanya.
Malio Terrace ini sejalan dengan program Sinergi BUMN yang merupakan kerja sama antara Grand Inna Malioboro dengan PT Angkasa Pura I. Malio Terrace di Malioboro mengusung konsep Grab & Go dengan Western Snacking Food dan Gelato sebagai signature dish.
General Manager Bandara YIA PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama mengatakan, jumlah penumpang di Bandara YIA saat ini antara 6.000 sampai 8.000 per hari. Dengan kondisi Covid-19 yang terus melandai, mereka optimistis pariwisata akan bangkit dan bandara semakin ramai.
“Kehadiran Malio Terrace ini menambah semarak kawasan Malioboro di Bandara YIA yang banyak menawarkan produk UMKM,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito mengaku, keberadaan bandara YIA menjadi pintu masuk wisatawan di Kulonprogo dan DIY. Kehadiran bandara ini telah ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Induk Pariwisata Daerah (Riparda).
“Kami sudah siapkan Riparda untuk mewujudkan pariwisata berbasis budaya yang berkelanjutan skala dunia,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi