ORI DIY Masih Temukan Masalah pada Sistem Zonasi PPDB

YOGYAKARTA, iNews.id - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) memandang masih ada carut marut penerapan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di DIY pada tahun ajaran baru 2023/2024 ini. Banyak aspek yang harus dikoreksi dan diperbaiki.
Ketua ORI DIY, Budi Masturi menilai bukan semata karena aspek teknikalitas, tetapi lebih pada mindset masyarakat yang belum berubah dalam penerapan PPDB dengan sistem zonasi ini. Sekolah favorit menjadi menjadi masalah yang mengemuka dalam sistem zonasi ini.
Menurut Budi, Kementerian Pendidikan maupun pemda tidak pernah melakukan kampanye terus menerus untuk mengubah mindset masyarakat tentang favoritisme sekolah. Pemikiran favoritisme sekolah masih menjadi masalah paling mendasar dari carut marutnya PPDB Sistem Zonasi selama ini.
"Orang tua cenderung melakukan berbagai cara, termasuk cara-cara yang tidak patut seperti numpang KK, perjokian wali, manipulasi data kemiskinan, dan lain-lain,” ujar dia
Alasan paling mendasar karena mereka ingin anaknya sekolah di sekolah yang mereka anggap favorit. Padahal sekolah yang difavoritkan tidak selalu identik dengan kualitas mutu akademik keluarannya. Biasanya, sebuah sekolah difavoritkan anak-anak bisa jadi karena tim basketnya keren, pensinya keren, dan lain-lain.
Editor: Kuntadi Kuntadi