Pagi Ini Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Sejauh 1,8 Km
YOGYAKARTA, iNews.id- Aktivitas vulkanik skala tinggi masih terus terjadi di Gunung Merapi. Pagi ini gunung api teraktif di Indonesia ini kembali memuntahkan awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran pagi ini terjadi pada pukul pukul 08.30 WIB.
Awan berwarna putih kecoklatan yang sering disebut wedus gembel ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 41 mm dan durasi 170 detik.
"Jarak luncur 1800 m ke arah barat daya," terangnya di Yogyakarta Kamis (20/5/2021).
Dijelaskannya, aktivitas vulkanik di Merapi saat ini memang fluktuatif. Ini lantaran sejak kemarin, gunung yang berada di perbatasan antara DIY dan Jawa Tengah ini termasuk landai.
Hal ini terlihat dari laporan periodik yang menyebutkan selama 24 jam hanya tercatat 9 kali lava pijar dengan jarak luncur relatif pendek yaitu 1000 meter.
Begitu juga sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB hari ini, belum terlihat aktivitas kava pijar maupun awan panas guguran. " Nah awan panas guguran baru terjadi pada pukul 08. 30 WIB," ujarnya.
Sedangkan dari laporan mingguan antara tanggal 7 Mei sampai dengan 13 Mei 2021 diketahui kejadian awan panas guguran sebanyak 4 kali. Jarak luncur teramati sejauh 1.500 m ke arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 39 mm dan durasi 119 detik.
Guguran lava teramati sebanyak 49 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan 2 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 700 m.
"Untuk volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.160.000 m3 dengan laju pertumbuhan 11.500 m3/hari. Sedangkan analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 16 Mei terhadap tanggal 6 Mei 2021 menunjukkan perbedaan tinggi kubah tengah sebesar 2 m dari volume awal sebesar 1.700.000 m3," kata dia.
Hingga saat ini belum baca perubahan status Merapi, masih Siaga atau level III yang berlaku sejak 5 November 2020 lalu.
Editor: Ainun Najib