Pakar UGM Sebut Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Miliki Dampak Buruk ke Siswa
YOGYAKARTA, iNews.id- Jam masuk sekolah lebih bagi ternyata memiliki dampak tak baik bagi siswa. Pakar Perkembangan Anak, Remaja, dan Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra menyebut masuk sekolah lebih pagi seperti di NTT bisa berdampak negatif pada fisik, emosi, maupun kognisi siswa.
"Masuk lebih pagi, terburu-buru, dikhawatirkan anak-anak jadi tidak sempat sarapan atau sarapan namun kurang berkualitas. Ini bisa memengaruhi konsentrasi belajar di sekolah. Kebijakan sekolah masuk lebih pagi juga bisa berdampak negatif pada fisik, emosi, maupun kognisi siswa," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (2/3/2023).
Sementara dari sisi fisik, masuk sekolah lebih pagi akan memengaruhi kualitas tidur sehingga berpengaruh pada kondisi fisik anak. "Penambahan jam sekolah akan mengakibatkan kelelahan kronis pada anak yang bisa menurunkan imunitas tubuh sehingga lebih rentan terserang penyakit dan mengurangi fokus belajar anak," ujar Co-Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan ini.
Novi Poespita menyebut kebijakan masuk sekolah pagi juga akan berpengaruh pada emosi anak karena harus bangun lebih pagi yang tentunya bukan menjadi hal yang mudah. Orang tua juga bisa terpicu emosinya saat menjumpai anak-anak belum siap.
Menurutnya akan banyak berpotensi memunculkan problem emosi, yang seharusnya berangkat dengan emosi positif penuh harapan dan motivasi namun justru diawali dengan emosi negatif.
"Belum lagi kalau terlambat anak akan menerima hukuman. Di sini anak-anak juga bisa timbul emosi dan begitu juga gurunya emosi karena capek,” katanya.
Editor: Ainun Najib