Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Kulonprogo Tambah Ruang Isolasi

KULONPROGO, iNews.id - Kasus Covid-19 di Kulonprogo bertambah terus. Pemkab mengupayakan penambahan ruang isolasi pasien Covid-19 karena tingkat keterisian tempat tidur mencapai 91 persen.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati mengatakan saat ini, ruang isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19 di dua rumah sakit rujukan sudah penuh.

Baca Juga

Gempa Gunungkidul akibatkan 14 Rumah dan 1 Tempat Ibadah Rusak

Di RSUD Wates, dari 30 ruangan, sudah 23 ruangan terisi, namun ada antrian pasien terkonfirmasi di instalasi gawat darurat (IGD) sebanyak 12 pasien. 

Kemudian di RSUD Nyi Ageng Serang dari 16 ruangan, terisi 19 pasien karena ada beberapa ruangan yang disiapkan untuk lebih dari dua pasien.

Baca Juga

Awas, Wilayah Gunungkidul Bakal Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sore Ini

"Saat ini, kami sedang mengupayakan penambahan ruang perawatan pasien terkonfirmasi Covid-19, baik di rumah sakit rujukan negeri, juga swasta," kata Baning.

Dia mengatakan dengan tingkat keterisian tempat tidur di atas 91 persen sudah cukup mengkhawatirkan, karena situasi akan terus berubah setiap saat.

Baca Juga

Rumah Warga di Gunungkidul Rusak akibat Gempa M5,3

Pemerintah pusat menyampaikan bila terjadi keterisian tempat tidur lebih dari 80 persen sudah tidak baik. Artinya sangat berisiko, warga masyarakat banyak yang membutuhkan perawatan dan tidak masuk.

Hari ini, gugus tugas melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan rumah sakit yang ada di Kulon Progo membahas penambahan ruangan isolasi bagi pasien terkonfirmasi Covid-19.

"Dari rumah sakit swasta di Kulonprogo ada 37 kamar. Setiap rumah sakit, ada yang bisa menambah satu ruang, dua ruangan, hingga tujuh kamar,"' katanya.

Namun, lanjut Baning, ada beberapa kriteria pasien terkonfirmasi Covid-19 yang kondisi berat harus dirawat di rumah sakit rujukan utama, yaitu RSUD Wates. 

Kemudian, pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan tingkat keparahan ringan, masih bisa dirawat di RSUD Nyi Ageng Serang, maupun rumah sakit swasta.

"Hal ini disebabkan sarana dan prasarannya tidak lengkap, seperti rumah sakit rujukan utama, seperti RSUD Wates," katanya.

Editor: Ainun Najib