Pelantikan Lurah Terpilih Diwarnai Unjuk Rasa, Warga Tuding E-Voting Eror

SLEMAN, iNews.id-Aksi penolakan hasil pemilihan lurah (pilurah) Sindudai, Mlati mewarnai pelantikan lurah terpilih, hasil Pilurah secara e-voting, Sabtu (26/12/2020). Aksi tersebut dilakukan beberapa warga di depan kantor Pemkab Sleman.
Selain melakukan orasi, mereka juga membawa membentangkan beberapa tuliasn. Di antaranya usut tutas pilur, e-voting bikin pusing dan Pilurah diulang. Aksi sendiri berjalan tertib dan tidak menganggu arus lalu lintas.
Alasan warga melakukan aksi,karena menilai dalam pelaksanan Pilurah tersebut terjadi kecurangan, sehingga mereka meminta adanya pemilihan lurah ulang dan pelantikan lurah dibatalkan..
“Kami menilai Pilurah di Sinduadi, ada kecuranga, alat e-voting error, karena itu meminta pemilihan suara ulag PSU),” kata salah satu warga Sinduadi, Paul (35).
Di Kalurahan Sinduadi, Pilurah diikuti 3 peserta. Masing-masing adalah Sugiyono nomor 1, Subandi Kusuma nomor 2 dan Senen Haryanto nomor 3 (Petahana). Hasil pilurah dimenangkan Senen Haryanto yang meraih 7.367 suara, diikuti Subandi Kusuma 7.072 suara dan Sugiyono meraih 1.211 suara. Sehingga Senen Haryanto yang akan dlantik menjadi lurah periode 2020-2026.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (DPMK) Sleman Budiharjo mengatakan, karena sudah ditetapkan oleh Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPK) dan tidak ada yang keberatan serta sudah disahkan bupati, maka tahap selanjutnya pelantikan lurah terpilih dan sesuai jadwal dilaksanakan, Sabtu (26/12/2020). Sehingga pelantikan tetap dilaksanakan.
Editor: Ainun Najib