Pemanfaatan Internet di Indonesia Belum Optimal, Anggota DPR: Baru Sebatas untuk Hiburan

YOGYAKARTA, iNews.id - Penggunaan internet di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat cenderung memanfaatkan internet sebatas hiburan dan bahkan mengakses informasi yang menyesatkan alias hoaks.

Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan, internet baru dimanfaatkan untuk kepentingan media sosial. Hal ini mendasarkan pada data hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) pada tahun 2019 lalu, disebutkan sebagian besar masyarakat menggunakan internet untuk keperluan media sosial mencari informasi serta hiburan.

Baca Juga

Jadi Korban Tabrak Lari, Kakek di Kulonprogo Tewas di Tengah Jalan

“Kondisi ini perlu dioptimalkan sehingga dibutuhkan literasi digital bagi masyarakat sehingga mengetahui detail peran dan fungsi internet," ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/9/2021).

Dijelaskannya, pihaknya sudah menggelar webinar literasi digital. Dari kegiatan ini diketahui masyarakat masih sering termakan informasi yang tidak akurat atau tidak jelas. Bahkan justru hal tersebut menjadi viral dan dikonsumsi publik tanpa filter. 

Baca Juga

Ribuan Gelang Vaksinasi Dibagikan ke Pelaku Wisata di Jogja

"Performa Indonesia sendiri di bidang literasi baca tulis termasuk rendah. Merujuk hasil dari survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 lalu, Indonesia menempati peringkat 71 dari 79 negara dunia," kata politisi PKS ini.

Sukamta melanjutkan, rendahnya literasi digital indonesia juga karena kurangnya penekanan pada keterampilan berpikir kritis sejak usia dini pada literasi digital. Untuk itu diperlukan upaya mengasah sejak dari pendidikan dasar. 

Baca Juga

TNI AL-MNC Peduli Gelar Vaksinasi Massal untuk Ribuan Pelajar di Bantul

"Untuk mengatasi itu, solusinya yakni dengan membudayakan literasi digital kembali," ujarnya.

Ditambahkannya, membudayakan literasi digital dapat dilakukan dengan daya dukung yang ada. Misalnya kurikulum literasi digital sejak pendidikan usia dini harus diterapkan benar benar. 

"Kita juga perlu memperkuatkan model pembelajaran yang menekankan berpikir kritis analitis dan argumentatif," pungkasnya.

Editor: Kuntadi Kuntadi