get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Kulonprogo, Toyota Calya Terjepit 2 Truk

Pembebasan Lahan Bandara Baru Yogya Ricuh, Warga Duduki Alat Berat

Kamis, 28 Juni 2018 - 17:58:00 WIB
Pembebasan Lahan Bandara Baru Yogya Ricuh, Warga Duduki Alat Berat
Petugas Polres Kulonprogo menarik paksa salah seorang warga yang menduduki alat berat dalam pembebasan lahan Bandara Baru Yogyakarta di Kulonprogo. (Foto: iNews.id/Budi Utomo)

KULONPROGO, iNews.idPembebasan lahan untuk proyek pembangunan Bandara Baru Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo kembali berlangsung ricuh, Kamis (28/6/2018).

Kericuhan terjadi ketika puluhan warga yang tergabung dalam paguyuban warga penolak penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP) berusaha menghalangi upaya petugas yang terus merobohkan tanaman di sekitar rumah dan lahan mereka.

Tak hanya mengamuk, salah satu warga bahkan berusaha menghentikan proses land clearing (pembebasan lahan) dengan menduduki alat berat yang tengah beroperasi. Namun berbagai upaya warga untuk menghentikan petugas tak juga membuahkan hasil.

Mereka pun hanya bisa menangis dan meratapi tanaman cabai yang sudah masuk masa panen hilang tersapu alat berat. "Lemah iki seko Simbah. Ora didol malah dirusak (tanah ini dari simbah. Tidak dijual malah dirusak)," kata Wagirah, salah seorang warga.



Wagirah kemudian dibawa petugas Polres Kulonprogo untuk menjauh dari lokasi pembebasan lahan. Sementara sebagian warga penolak lainnya hanya berjaga di rumah mereka dan berusaha mempertahankan tanahnya. Namun mereka tidak mau dikonfimrasi wartawan terkait sikap dan langkah yang akan dilakukan.

Project Manager Proyek Pembangunan Bandara NYIA, PT Angkasa Pura I, R Sujiastono mengatakan, PT Angkasa Pura I melanjutkan land clearing di Kecamatan Temon yang sebelumnya sempat tertunda selama dua bulan. "Kita hanya monitoring,” ucapnya.

Dia menjelaskan, pembebasan lahan kali ini dilakukan PT Perusahaan Perumahan (PP) selaku pemenang tender. Perusahaan itu mengerahkan alat berat belasan unit berupa backhoe untuk membersihkan lahan.

Namun, dalam land clearing kali ini hanya menyasar lahan pertanian dengan menumbangkan pohon-pohon besar. “Belum ada rencana untuk merobohkan bangunan rumah yang masih dihuni warga penolak bandara New Yogyakarta Airport (NYIA),” kata Sujiastono.



Sujiastono berharap warga yang masih bertahan untuk segera meninggalkan rumahnya. Sebab, lokasi rumah mereka sudah tidak nyaman untuk ditempati. Selain bising, debu juga semakin banyak. Sedangkan lahan dan rumah yang dihuni sudah disiapkan nilai ganti ruginya dan dititipkan di pengadilan.

“Kami dari PT Angkasa Pura I juga menyiapkan bantuan transportasi bagi warga. Termasuk disiapkan rumah kontrakan bagi warga yang belum memiliki rumah baru,” katanya.

Kapolres Kulonprogo, AKBP Anggara Nasution mengatakan ada 500 personel yang dikerahkan untuk mengamankan proses pembebasan lahan. “Kami menerjunkan 500 personel gabungan TNI/Polri dan juga Satpol PP. Kita hanya mengamankan saja dan rencananya pembebasan lahan ini dilaklukan sampai 3 Juli nanti," tuturnya.

Disinggung mengenai masih adanya warga yang menolak, Anggara akan melakukan pendekatan persuasif kepada warga. Bahkan bupati juga siap turun tangan melakukan pendekatan kepada warga. "Hari ini lancar dan tidak ada kendala yang berarti," tandasnya.

Dandim Kulonprogo Letkol Inf Dodit Susanto mengatakan pengamanan diperbanyak untuk mengantisipasi aksi warga. Sebab, dikhawatirkan land clearing lahan ini akan disalahartikan warga. “Mereka (warga) mengira rumahnya akan dirobohkan. Padahal, pekerjaan masih fokus pada land clearing lahan yang masih terdapat tanaman. Ini hanya untuk lahan,” tandasnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut