Pembunuh Gadis Cantik di Ngemplak Tertangkap, Pelaku Teman SMP Korban
SLEMAN, iNews.id - Pelarian tersangka pembunuh gadis cantik Ditariyana Listia Pramesti (21) warga Sragon, Mlese, Ceper, Klaten, Jawa Tengah berakhir. Pelaku berhasil ditangkap dari tempat persembunyianya di daerah Kembang Janggut, Tenggarong, Kutai Kertanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (18/8/2021).
Pelaku adalah RMD (21) warga Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah yang tidak lain teman korban saat SMP di Klaten. Petugas terpaksa menabak kaki kanan pelaku karena berusaha melarikan diri saat dilakukan penangkapan.
Pelaku mengaku menghabisi korban dengan cara memukul kepala bagian belakang dengan pecahan batako satu kali dan bagian atas kepala tiga kali. Dia emosi karena korban memaksa pinjam uang, jika tidak diberi mengancam akan melapor ke polisi, sebab sudah melakukan pelecehan seksual kepada korban.
Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif, terkait motif pembunuhan dilakukan. Petugas juga mengamankan barang bukti dompet, cincin emas, kalung emas, pecahan batako, celana, pakaian, handpone, motor Mega Pro, cangkul, SKCK atas nama korban dan celana panjang milik korban.
Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudi Satria menjelaskan, proses penangkapan pelaku dapat dibilang cukup panjang. Karena dia melarikan diri ke sejumlah wilayah bahkan sampai keluar pulau Jawa. Kabar penemuan jenazah korban yang sudah terkubur itu membuat pelaku panik.
Kemudian pelaku menyusun rencana melarikan diri dan berharap polisi tidak dapat menemukannya. Awalnya pelaku kabur ke Surabaya, mengendarai motor, lalu motor dijual untuk modal melarikan diri lagi ke Denpasar Bali.
Selanjutnya pelaku naik kapal laut ke Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dan terakhir di Tenggarong, Kutai Kertanegara (Kukar) .
"Di tempat persembunyiannya terakhir, pelaku mendapat kerja di perkebunan sawit," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, korban menghabisi nyawa korban karena sakit hati. Pasalnya korban mendesak pelaku untuk memberikan utang Rp1 juta. Korban terus meminta sepanjang jalan ketika berboncengan dengan motor. Sehingga pelaku kesal karena yang dibahas hanya uang saja.
“Pelaku emosi karena korban punya utang yang belum dibayar sebelumnya, namun meminta utang lagi," katanya.
Pelaku yang bekerja sebagai penjaga kandang ayam di Ngemplak, Sleman itu emosi kemudian membunuh korban dengan menggunakan batako. Pelaku menghantam bagian kepalanya sebanyak empat kali. Satu kali di bagian belakang dan tiga kali bagian atas kepala hingga pelaku jatuh tengkurap dan menghembuskan napas.
Setelah itu pelaku pergi meninggalkan lokasi. Kemudian hari berikutnya, pelaku kembali ke lokasi mengecek jenazah korban yang sudah bersimbah darah. Untuk menghilangkan jejak, pelaku mengubur korban tidak jauh dari lokasi pembunuhan.
"Warga setempat menginformasikan bahwa pelaku meminjam cangkul guna mengubur kucing. Ternyata untuk mengubur jenazah korban. Pelaku membawa jenazah dengan cara diseret sejauh 50 meter," ujarnya.
Selain fotokopi SKCK yang tertinggal di lokasi kejadian, petunjuk yang mengarah ke pelaku yaitu darah yang masih menempel di batu batako. Pelaku juga membawa lari motor korban lalu ditukar Kawasaki Ninja RR.
"Pelaku merupakan seorang residivis kasus pencurian sepeda motor," katanya.
Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono menambahkan, sebelum ditemukan meninggal, pihak keluarga korban membuat laporan kehilangan. Dalam laporan itu korban meninggalkan rumah dan tidak menyampaikan mau ke mana.
"Akhirnya jadi korban kejahatan. Harapan kepada semua masyarakat, kalau mau bepergian kasih kabar orang terdekat. Supaya kalau terjadi sesuatu lebih muda ditemukan," imbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah Ditariyana ditemukan dalam kondisi membusuk tanpa busana di sebuah kebun di Ngemplak Asem, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman Sabtu, (26/7/2021) siang.
Mayat korban pertama kali diketahui seorang warga yang hendak memotong pohon melihat gundukan tanah dan bau menyengat.
Saat dikorek ternyata ada mayat dan kondisinya mulai membusuk. Temuan ini membuat gempar dan dilaporkan ke Polsek Ngemplak.
RMD kepada petugas mengatakan hubungan dengan korban teman biasa. Korban bertemu untuk meminjam uang untuk menutup utang pacarnya. RMD merupakan residivis curanmor di Kalasan Sleman, tahun 2020.
Editor: Ainun Najib