get app
inews
Aa Text
Read Next : Aceh Surati 2 Lembaga PBB, Minta Ikut Terlibat Pemulihan Pascabencana Banjir-Longsor

Pemimpin Muslim Chechnya Berterima Kasih ke Indonesia, Ada Apa ?

Rabu, 13 April 2022 - 08:30:00 WIB
Pemimpin Muslim Chechnya Berterima Kasih ke Indonesia, Ada Apa ?
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov berterima kasih ke Indonesia. (foto : Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov berterima kasih ke Indonesia. Selain ke Indonesia, Ramzan juga berterima kasih kepada negara-negara Islam yang dianggapnya mendukung Rusia

Ramzan Kadyrov menyebut seluruh dunia Islam telah mendukung dengan tidak menjatuhkan sanksi kepada Rusia. 

Tak hanya Indonesia, negara-negara yang diklaim mendukung Rusia di antaranya Saudi Arabia, Turki, Uni Arab Emirat, Pakistan, Palestina, Irak, Suriah, Iran. 

Kemudian Libia, Yordania, Mesir, Qatar, Azerbaijan, Aljazair, Afganistan, Bangladesh, Bahrain, Bosnia dan Herzegovina dan Brunei Darussalam.

Burkina Faso, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Djibouti, Yaman, Kazakhstan, Kirgizstan, Kuwait, Lebanon, Mauritania, Malaysia, Mali, Maladewa, Maroko, Niger, Nigeria, Oman, Senegal, Somali, Sudan, Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Uzbekistan, Chad, dan banyak lainnya.

Kadyrov dalam tulisannya tentang dukungan dunia Islam terhadap Rusia mengatakan, sebagai muslim, merupakan suatu kepuasan besar ketika mengetahui seluruh dunia Islam mendukung Rusia yang disebutnya dalam pertarungan melawan kejahatan universal. Menurutnya, tidak ada satu pun negara yang mayoritas penduduknya muslim menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Untuk itu, dia berterima kasih.

"Atas nama 30 juta muslim Rusia, saya ingin menyampaikan kepada Anda semua terima kasih yang setulus-tulusnya. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai (negara) Anda semua," tulis Kadyrov yang diterjemahkan oleh Kedubes Rusia di Indonesia, dikutip iNews.id, Selasa (12/4/2022). 

"Hari ini, Anda semua membuktikan bahwa umat Islam selalu berpihak pada kebenaran dan keadilan," tulisnya.

Pemimpin Chechnya, salah satu subjek federal Federasi Rusia, ini mengatakan, Rusia adalah negara yang menghormati dan melindungi hak jutaan muslim, baik yang tinggal di wilayahnya maupu di luar wilayahnya.

Sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Rusia, siapa pun dilarang menyinggung perasaan umat beragama, menyebut teks-teks kitab suci sebagai materi ekstremis, serta menghina nabi dan rasul kami yang tercinta.

"Propaganda LGBT dan penyimpangan lainnya juga sangat dilarang. Negara kami, Rusia, melindungi hak muslim dan seluruh umat beragama," tulisnya.

Dia mengecam keras Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang dinilai telah membantu Ukraina.

"Saya bangga bahwa saya seorang muslim dan menyaksikan bagaimana seluruh umat Islam bersatu dengan kami dan menyampaikan posisi mereka yang tegas melawan Barat," tulisnya.

Dia juga menegaskan Rusia tidak akan berhenti sampai tercapai kedamaian di seluruh dunia.

"Oleh karena itu, sebagaimana Biden dan antek-anteknya yang membantu rezim Kyiv, kami tidak akan menyisakan, bahkan aroma tubuh orang Nazi, Bandera, dan setan-setan di Ukraina," tulis Kadyrov.  

"Kami tidak akan berhenti sampai tercapai kedamaian di seluruh dunia yang berdasarkan pada nilai-nilai suci bagi semua orang! Panglima tertinggi kami, Presiden Rusia Vladimir Putin, selalu berdiri demi perdamaian dan melawan peperangan." 

Kadyrov bahkan menyebut Putin layak mendapat Nobel Perdamaian. "Oleh karena itu, beliau layak dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian. Semua roh jahat, yang merupakan pembunuh dan teroris, gagal membuatnya terlihat buruk."

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut