Pemkab Bantul Tak Berwenang Turunkan Level PPKM

BANTUL, iNews.id- Meski pun kasus positif Covid-19, pemkab tidak memiliki kewenangan menurunkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Menurut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih kewenangan itu berada di pemerintah pusat.
"Karena pandemi ini sudah menjadi urusan pemerintah pusat dan skalanya nasional, Bupati tidak punya kewenangan untuk menurunkan level PPKM," kata bupati di Bantul, Rabu (25/8/2021).
Dengan demikian, menurut dia, Kabupaten Bantul saat ini masih menerapkan PPKM Level 4 yang telah diperpanjang hingga 30 Agustus oleh pemerintah pusat, dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19 hingga rukun tetangga (RT).
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, kasus aktif atau pasien yang masih isolasi per 4 Agustus mencapai 14 ribuan orang, tetapi setelah itu kasus mulai turun seiring pasien sembuh lebih banyak dari kasus baru, hingga 3.267 orang per Selasa.
Bupati mengatakan, syarat untuk bisa turun level PPKM tersebut kalau angka paparan Covid-19 harian sudah turun secara konsisten, kemudian angka kesembuhan tinggi, dan angka kematian karena virus corona semakin menurun.
"Kalau kasus turun secara konsisten itu nanti pasti akan diturunkan levelnya, tetapi sekarang kan kita di Bantul masih PPKM level 4, apakah nanti keputusan pusat dan provinsi itu akan diturunkan ke level 3 atau bisa langsung level 2 kita tidak tahu," katanya.
Meski demikian, Bupati mengatakan, PPKM yang telah diterapkan di Bantul dan sudah dilakukan perpanjangan beberapa kali efektif menurunkan kasus positif, karena masyarakat taat pada protokol kesehatan, dan mencegah terjadinya kerumunan di masyarakat.
"Dengan PPKM ini efektif mencegah kerumunan, asal ini terus menerus kita pertahankan, prokes ini kita pertahankan ditambah gerakan vaksinasi yang masif akan terbentuk imunitas kelompok yang kuat, ini lebih menjamin perlindungan terhadap masyarakat," katanya.
Data Satgas Covid-19 Bantul menunjukkan total kasus positif per hari Selasa sebanyak 53.227 orang, dengan telah sembuh 48.556 orang, sementara kasus meninggal ada 1.404 orang, sehingga kasus aktif atau pasien yang masih isolasi berjumlah 3.267 orang.
Editor: Ainun Najib