Pemkab Gunungkidul Fokus Turunkan Angka Kemiskinan di 7 Kapanewon

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul masih cukup tinggi dengan angka 15,86 persen. Bappeda Gunungkidul telah menetapkan tujuh kapanewon sebagai prioritas program pengentasan kemiskinan. 

“Untuk menurunkan kasus kemiskinan, kami sudah menetapkan tujuh kapanewon sebagai sasaran program pengentasan kemiskinan,” kata Kepala Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul Ajie Saksono, Senin (23/1/20233). 

Baca Juga

Dosen UNISA Yogyakarta Sebut Hamil di Luar Nikah Jadi Pemicu Tingginya Pernikahan Dini

Tujuh kapanewon ini, terdiri atas Saptosari, Playen, Gedangsari, Nglipar, Ponjong, Tepus dan Karangmojo. Dari sekitar 72.611 kepala keluarga ada 6.390 keluarga yang masuk dalam kategori miskin. 

Program yang disiapkan cukup beragam, mulai dari pemenuhan hak dasar, hingga pengurangan beban hidup dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Upaya penanganan dengan memberikan perlindungan dan jaminan sosial, optimalisasi Program Keluarga Harapan (PKH) hingga pengembangan infrastruktur dalam rangka mendukung upaya penanggulangan.

Baca Juga

Manfaatkan Pekarangan Kosong, Ibu Rumah Tangga di Gunungkidul Sukses Budi Daya Lobster

“Kami juga ada program terwujudnya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin, dengan pemberdayaan pemuda, penguatan UMKM, pengembangan pariwisata, pertanian,” katanya. 

Warga yang menjadi sasaran penanggulangan sudah dietapkan melalui SK Bupati Nomor 412/KPTS/2022. Sedangkan program yang akan dijalankan dituangkan dalam Perbup Nomor 101/2022 tentang Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2022-2026.

Baca Juga

Kembalikan Fungsi Trotoar, Satpol PP Gunungkidul Tertibkan PKL di Seputar Tugu Tobong

“Pada 2022 kami berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 18,69 persen menjadi 15,86 persen,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi