get app
inews
Aa Text
Read Next : Bunuh Wanita gegara Emosi Cinta Ditolak, Pria di Sleman Ditahan

Pemkot Jogja dan Kabupaten Sleman Kerja Sama Turunkan Inflasi

Rabu, 14 Desember 2022 - 17:52:00 WIB
Pemkot Jogja dan Kabupaten Sleman Kerja Sama Turunkan Inflasi
Pemkab Sleman dan Pemkot Yogyakarta menandatangani MoU (memorandum of understanding) atau nota kesepahaman di bidang pangan. (Foto : istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id- Pemkab Sleman akan mengirim surplus beras yang mereka alami ke Kota Yogyakarta. Hal ini mereka lakukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di wilayah DIY menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Pj Wali Kota Jogja Sumadi mengungkap, Pemerintah Kota Jogja dan Pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dalam menyediakan sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru ini. Pemkot Jogja berharap hasil bumi sembada yang surplus, bisa didistribusikan ke tiga pasar besar di Kota Jogja. 

"Karenanya kedua pemerintah daerah menandatangani MoU (memorandum of understanding) atau nota kesepahaman di bidang pangan," ujar dia, Rabu (13/12/2022).

Sumadi menuturkan selama ini Kota Jogja memang tidak memiliki sawah dengan luasan yang cukup untuk memproduksi pangan. Sehingga mereka harus mendatangkan pasokan pangan dari luar wilayah

Menurut Sumadi, Kota Jogja tak punya produksi pangan, dengan perekonomian yang fokus perdagangan dan jasa. Namun demikian, selama ini perhitungan dari Badan Pusat Statistik, ada tiga pasar yang dijadikan indikator untuk perhitungan inflasi di DIY.  "Tiga pasar itu adalah pasar Beringharjo, Kranggan dan Demangan," ujarnya.

Ini tentu menjadi sebuah pekerjaan rumah karena indikator inflasi adalah kecukupan pasokan pangan. Padahal Kota Jogja tak memiliki sumber daya tersebut. Kendati demikian mereka terap berupaya keras agar angka itu tetap stabil di antaranya  kerjasama dengan wilayah terdekat.

Sumadi mengetahui persis jika pemerintah Kabupaten Sleman memiliki potensi untuk hal tersebut. Sleman memiliki komoditas yang mereka hasilkan sendiri di antaranya cabai, beras dan lain-lain.

"Saya yakin suplai beras dan cabai dari Kabupaten Sleman bisa membantu pasokan dua kebutuhan pangan tersebut terkendali di Kota Jogja. Saya berharap, dengan adanya MoU ini, maka target inflasi bisa menurun minimal 5 persen bahkan di bawah angka tersebut bisa tercapai," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengatakan, tingkat inflasi ini lebih tinggi dibanding tingkat inflasi nasional. Saat ini inflasi di DIY mencapai 6,54 persen yoy pada triwulan ke-4.  "Maka harus ada upaya untuk mengendalikannya,"kata dia.

Sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi daerah, Kota Jogja dan Kabupaten Sleman bekerjasama dengan cara menjaga kelancaran distribusi bahan pokok pangan. Tujuannya, agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. 

Dia mencontohkan untuk komoditas cabai. Selama ini ketersediaan cabai per hari Sleman ada di pasar lelang sebenarnya mencukupi. Bahkan untuk ketika kebutuhan daerah tercukupi, cabai mereka menjualnya ke luar daerah. 

"Tapi [pascakesepahaman tersebut] kalau kemudian Kota Jogja menginginkan, kami bisa mengalokasikan cabai ke Kota Jogja sesuai kebutuhan," ujarnya. 

Bupati Sleman Kustini mengatakan, inflasi DIY termasuk 10 besar tertinggi di Indonesia. Dan kerjasama ini adalah wujud baik kedua pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi daerah. Diharapkan melalui kerjasama antar daerah yang berdekatan seperti ini, maka diharapkan bisa menangani inflasi. 

Untuk diketahui, saat ini hasil cabai di Kabupaten Sleman ada 10 ton per harinya. Dijual di 12 unit pasar lelang dan dalam setahun bisa surplus 30 ton. Mengingat jumlah penduduk yang sebanyak 1,1 juta. "Untuk beras, hasil bumi di kami mampu menghasilkan 76 ton tiap tahun," kata dia.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut