Pemuda Muhammadiyah Harus Tampilkan Politik yang Berbudaya
YOGYAKARTA, iNews,id - Berbagai macam dinamika politik yang terjadi pada akhir-akhir ini menjadikan orang bertanya untuk apa berpolitik? Politik dikawatirkan hanya sekadar dijadikan sebagai alat berebut kekuasaan. Untuk itu Pemuda Muhammadiyah harus dapat menampilkan politik yang berbudaya.
“Politik sebagai kendaraan untuk memperebutkan kekuasaan ini sudah membudaya di bangsa ini. Biasa apabila dalam pergantian pengurus sebuah partai atau organisasi selalu sibuk dengan keributannya sendiri,” kata Anggota MPR RI M Afnan Hadikusumo di sela-sela acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara yang diselenggarakan MPR Bersama Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY, Sabtu (13/3/2021) di Aula DPD Dapil DIY.
Menurut cucu pendiri Muhammadiyah ini, praktik ini terjadi karena adanya orientasi kekuasaan yang diperebutkan. Bahkan tidak segan menggunakan cara-cara yang mengingkari hati nurani. Menghabisi lawan baik secara fisik maupun menghabisi karakternya (character assassination). Padahal, lanjut Afnan, politik seharusnya menghantarkan manusia pada hidup yang baik.
“Fatsun dan kesantunan berpolitik telah mulai bergeser. Dan inilah yang menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh kader Pemuda Muhammadiyah bersama dengan komponen bangsa lainnya,” ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima oleh iNews.id.
Sementara itu, Sekjen Asosiasi BUMDSI Ahmad Syauqi Soeratno mengungkapkan, bahwa Pemuda Muhammadiyah harus dapat menampilkan politik yang berbudaya. Di mana ciri politik yang berbudaya yakni para pelakunya didorong untuk beretika politik yang bersih, cerdas dan santun, menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan nasionalis sekaligus religius.
Editor: Ainun Najib