SLEMAN, iNews.id – Kasus penembakan Pos Polisi (Pospol) Siluwok, yang berlokasi di ruas Jalan Yogyakarta-Purworejo wilayah Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, masih dalam penyelidikan Polda DIY. Hingga saat ini, sudah ada enam orang yang diminta keterangan sebagai saksi.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan, lima hari pascapenembakan, penyelidikan dengan pemeriksaan saksi terus dilakukan. Namun berdasarkan keterangan saksi, tidak ada yang mengetahui persis kejadian secara langsung. Pun demikian dengan hasil rekaman CCTV, warga setempat mengaku tidak ada yang mengenali dua terduga pelaku.
Pascapenembakan Pos Polisi Siluwok, Tidak Ada Pengamanan Ekstra di Kulonprogo
“Saya ikut Kapolda, itu (pelaku) mungkin orang iseng saja,” ujar Hadi, Selasa (8/7/2019).
Dia menjelaskan, dalam penyelidikan, polisi bekerja sama dengan Perbakin. Hal ini berdasarkan temuan barang bukti proyektil berupa gotri dan kondisi pecahan kaca. Olah TKP menunjukkan, jika senjata yang digunakan bukan model standar, namun airsoft gun yang sudah dimodifikasi.
Polda DIY Gandeng Densus 88 Buru Pelaku Penembakan Pos Polisi Siluwok
Hadi menegaskan, jika Polda DIY akan maksimal mengungkap kasus dan menangkap pelaku penembakan. Setidaknya dari rekaman CCTV, tampak dua terduga pelaku yang berboncengan moor tanpa mengenakan helm di TKP saat kejadian.
“Meski tidak serius, ini tetap kami lidik,” katanya.
Menurutnya, dalam lima bulan terakhir terjadi dua kasus penembakan yang terjadi di Kulonprogo. Pada akhir Maret silam, sebuah diler Kawasaki juga menjadi sasaran penembakan. Setidaknya ada dua lubang di bagian kaca depan dan hingga kini kasus tersebut belum terungkap.
“Ini beda dengan yang pertama (diler). Yang pertama lebih kecil. Kalau ini (senjata) air gun yang dimodifikasi,” tuturnya.
Editor: Donald Karouw