Pengusaha Sulap Lorong Toko Sepanjang Malioboro Jadi Lebih Cantik
YOGYAKARTA, iNews.id- Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani (PPMAY) mempercantik lorong toko di sepanjang Jalan Malioboro hingga Jalan Ahmad Yani. Secara swadaya mereka mengecat ulang kawasan itu sehingga tak lagi terlihat kusam dan kumuh.
Koordinator Lapangan Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani (PPMAY) KRT Karyanto Purbohusodo mengatakan sudah ada imbauan dari pengurus ke seluruh anggota untuk ikut mempercantik lorong yang ada di depan toko masing-masing.
Di sepanjang Jalan Malioboro hingga Jalan Ahmad Yani terdapat 220 toko. Mereka mengecat lorong itu sesuai kemampuan masing-masing. "Tentunya, sesuai kemampuan anggota," katanya di Yogyakarta, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mempercantik lorong toko adalah dengan melakukan pengecatan dan dari pemerintah daerah ada imbauan untuk menggunakan cat putih.
"Saya pun sudah mengecat ulang lorong sekitar dua hari lalu. Pada dasarnya, kami mendukung upaya pemerintah daerah untuk menata Malioboro, tetapi sekali lagi disesuaikan kemampuan pemilik toko," katanya.
Selain mengecat ulang, PPMAY berharap agar pemerintah daerah juga menindaklanjuti penataan pedagang kaki lima (PKL) Malioboro dengan memperbaiki teraso pedestrian dan menata ulang kabel listrik, kabel telepon atau internet agar lebih tertata serta mengecat ulang zebra cross yang sudah pudar.
"Setelah tidak ada PKL, baru terlihat ada teraso dan tegel di pedestrian yang rusak. Harapannya, pemerintah daerah bisa segera memperbaikinya sehingga kondisi Malioboro semakin baik," katanya.
PPMAY menyebut penataan PKL Malioboro ke Teras Malioboro 1 dan 2 memberikan dampak yang baik terhadap kondisi kawasan Malioboro karena pedestrian terlihat semakin lapang dan pejalan kaki bisa berjalan dengan lebih nyaman.
Namun demikian, Karyanto juga menyebut perubahan di pedestrian Malioboro justru dimanfaatkan untuk kegiatan yang bisa mengganggu pejalan kaki.
"Sekarang ini, banyak yang bermain otoped listrik dan melintas di sepanjang lorong. Kegiatan ini bisa membahayakan orang. Takutnya, menabrak orang yang melintas. Apalagi, kalau sore hari banyak pengunjung yang berjalan-jalan," katanya.
Editor: Ainun Najib