get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Kecelakaan Lalu Lintas, Pemkab Sleman Bagikan Traffic Cone ke Sekolah

Penyerangan di Gereja, Bupati Sleman: Tempat Ibadah Harus Ada CCTV

Minggu, 11 Februari 2018 - 15:28:00 WIB
Penyerangan di Gereja, Bupati Sleman: Tempat Ibadah Harus Ada CCTV
Petugas saat memasang garis polisi di halaman Gereja Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman. (Foto: iNews/Gunanto Farhan)

SLEMAN, iNews.id – Bupati Sleman Sri Purnomo kaget dan prihatin atas kejadian penyerangan yang terjadi saat misa di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman. Apalagi dalam aksi itu menimbulkan korban luka yang dialami seorang polisi, romo dan dua jemaat gereja.

Bupati mengatakan, langsung berkomunikasi dengan Kapolres Slemen mengenai kasus penyerangan dan penganiayaan oleh orang tidak dikenal di dalam gedung gereja tersebut. “Saya pribadi sangat prihatin dan kaget mendengar informasi ini. Kami tidak ingin ada kasus seperti ini lagi,” kata Sri Purnomo, Minggu (11/02/2018).

Dia menilai, aparat kepolisian sudah bekerja sesuai dengan protapnya. Sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada aparat berwajib. Selain itu, dia berharap, di era teknologi saat ini, setiap tempat ibadah bisa memperlengkapi ruangan dengan kamera pengawas atau CCTV.

Selain memudahkan dalam pemantauan, juga untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. “Saya minta keamanan dan pengamanan tempat ibadah ditingkatkan. Masjid  dan gereja agar dilengkapi CCTV,” ujarnya.

Di Sleman, sebenarnya kegiatan forum kerukunan umat beragama (FKUB) sudah terbentuk dan berjalan dengan kegiatan rutinnya. Forum ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mewujudkan kerukunan umat beragama. Namun justru gangguan datang dari luar daerah. “Kalau pelaku saya belum tahu dia kuliah atau kerja. Tetapi sudah ditangani polisi,” tutur Purnomo.

Hasil pengembangan, pelaku diketahui merupakan seorang pendatang dan bukan warga asli Sleman. Identitas pelaku diketahui bernama Suliono, warga asal Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Setelah mendapatkan perawatan di RS Akademik UGM, pelaku dipindah ke RS Bhayangkara Polda DIY yang ada di Kalasan Sleman.  Pemindahan ini untuk mempermudah proses penyelidikan dan pemeriksaan. “Sudah kami pindah ke RS Bhayangkara,” kata Kapolres Sleman, AKBP M Firman Lukmanul Hakim.

Dari pemeriksaan awal, pelaku ini selalu berpindah tempat. Untuk itulah polisi akan melakukan penyelidikan secara tuntas dalam kasus ini. Termasuk mendalami kasus yang melatarbelakngi pelaku melakukan penyerangan dengan senjata tajam.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut