Permasalahan Sampah Belum Tuntas, Pemuda Sekitar TPST Piyungan Lirik Budi Daya Magot

BANTUL, iNews.id - Dampak pengolahan sampah di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Piyungan, Bantul masih dirasakan warga sekitar. Delapan kesepakatan penanganan sampah masih belum terealisasi.
Koordinator Aliansi Masyarakat Banyakan Bergerak, Herwin Arfianto menuturkan, sampai saat ini memang belum ada perkembangan signifikan berkaitan dengan kondisi TPST Piyungan. Masyarakat masih menunggu moment hingga akhir Juli 2022 ini. Mereka ingin kesepakatan direalisasikan.
"Kan ada delapan kesepakatan waktu itu. Dan salah satunya kami tunggu," kata dia, Senin (25/7/2022).
Delapan kesepakatan tersebut salah satu di antaranya adalah tentang pengelolaan air lindi. Kesepakatan tentang air lindi akan berakhir pada akhir bulan Juli 2022 nanti. Warga masih akan melihat perkembangan pengelolaan air lindi itu.
Di samping itu, ada kesepakatan lain yaitu tentang penyediaan air bersih yang belum terealisasi. Untuk itulah mereka akan meminta pemerintah daerah untuk merealisasikan penyediaan air bersih. Dia yakin pemerintah masih memiliki anggaran berkaitan dengan penyediaan air bersih tersebut.
"Kita akan dorong itu segera direalisasikan. Tidak perlu menunggu program yang lain," ujar dia.
Masyarakat sebenarnya menuntut agar TPST Piyungan ditutup secara permanen. Mereka juga berusaha membantu pemerintah mencari solusi permasalahan sampah, salah satunya dengan budi daya Magot. Magot dianggap paling efektif terutama untuk mengatasi masalah sampah organik.
“Selain mengatasi sampah, magot juga memiliki nilai ekonomi, nanti kalau masyarakat tertarik budidaya magot, maka kami akan carikan solusi," ujar dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho menyambut baik langkah yang diambil para pemuda di Padukuhan Banyakan tersebut. Karena magot merupakan salah satu solusi yang tepat untuk menangani persoalan sampah organik.
"Jadi magot itu timbul dari masalah sampah organik. Kalau dibudidyakan saya kira nanti persoalan sampah akan teratasi sampai target 2025 Bantul bebas sampah bisa tercapai," kata dia.
Editor: Kuntadi Kuntadi