Polisi Tangkap 2 Terduga Pelaku pada Kasus Tewasnya Suporter di Bantul

YOGYAKARTA, iNews.id – Polisi mengamankan dua orang yang diduga kuat pelaku penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang suporter sepak bola saat laga PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman, Kamis (26/7/2018), lalu. Sebelumnya dikabarkan, korban atas nama Muhammad Iqbal, tewas dalam bentrokan antarsuporter di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengatakan, dua orang yang ditangkap masing- masing LGF (21) warga Saman, Bangunharjo, Sewon, Bantul, serta WTP (19) warga Jeruklegi, Banguntapan, Bantul. Keduanya diamankan Sabtu (28/7/2018) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya masing masing.

Baca Juga

Anak Polisi Tewas dalam Bentrokan Antarsuporter PSIM vs PSS di Bantul

"Pascakejadian kami langsung lakukan pemeriksan saksi-saksi baik teman korban dan rekaman video yang beredar," kata Yuliyanto, Sabtu (28/7/2018).

Menurutnya, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti serta mencari keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini. Apalagi, pihaknya juga menyimpan video dari telepon seluler peristiwa yang menewaskan pelajar SMK di Bantul tersebut. "Proses penangkapan melibatkan tim gabungan Reskrim Polres Bantul, Resmob Polda DIY," timpalnya.

Saat ini kedua pelaku sudah diamankan di Mapolres Bantul. Tim Reskrim Polres Bantul juga masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku.

Dari pemeriksaan awal, kedua pelaku telah mengakui perbuatannya dalam bentrok suporter di Kompleks SSA Bantul. "Kasus terus kita kembangkan dan kita masih memburu pelaku lain atas kerusuhan di Stadiun Sultan Agung Bantul tersebut," tandas dia.

Sementara, dari visum yang dilakukan Rumah Sakit Permata Husada Bantul, Iqbal mengalami luka di kepala akibat pukulan benda tumpul dan leher patah. Iqbal yang juga anak dari salah satu anggota polisi itu dikeroyok massa suporter usai menonton pertandingan PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman di sisi timur Stadion Sultan Agung.

Editor: Himas Puspito Putra