Program Nol Sampah Anorganik di Jogja Berhasil Tekan Volume hingga 20 Ton Per Hari

Aman berharap gerakan tersebut akan mampu mengubah perilaku warga Kota Yogyakarta dalam mengelola sampah yang dihasilkan. Harapannya dalam tiga bulan ke depan, seluruh masyarakat memiliki kesadaran untuk mengelola sampah dan tidak asal membuang sampah.
Fasilitator Kelurahan Tegalpanggung Yogyakarta untuk pengelolaan sampah Eka Sulistyawati mengatakan, di kelurahan tersebut terdapat 16 bank sampah atau di seluruh RW sudah memiliki bank sampah. Sebanyak tiga bank sampah masih baru.
Bank sampah di kelurahan juga mengelola sampah anorganik yang banyak dianggap remeh seperti plastik kresek hingga kemasan sachet. Sampah anorganik disulap menjadi berbagai kerajinan seperti tikar, kostum hingga dompet. Sedangkan sampah organik juga diolah menjadi pupuk cair.
Gerakan nol sampah anorganik memiliki nilai yang sangat penting karena masyarakat menjadi semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan tetapi mengelola dan memilahnya.
“Penggerobak juga semakin nyaman karena sampah yang dibawa sudah terpilah,” katanya
Editor: Kuntadi Kuntadi