Pulihkan Wisata, Pemkab Sleman Anggarkan Rp3,4 Miliar untuk Promosi
"Hal tersebut terlihat dari meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata yakni sebesar Rp147 miliar, atau lebih besar 18 persen jika dibandingkan pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, di mana PAD sektor wisata di Sleman hanya sebesar Rp117 miliar," katanya.
Suparmono mengakui, memang dari sisi jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan yang signifikan, namun meski kunjungan turun ternyata pendapatan dari sektor jasa pariwisata seperti hotel dan restoran mengalami peningkatan.
"Pada 2019, jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman berjumlah 10,3 juta, sementara pada tahun 2020 ada 4,25 juta. Dari sisi kunjungan rendah, tetapi dari sisi PAD meningkat. Itu artinya sektor usaha jasa pariwisata (UJP) seperti penginapan, rumah makan, hotel di Kabupaten Sleman lebih kuat dibanding destinasi wisata. Sehingga, UJP ini yang harus kita kuatkan," katanya.
Menurut dia, selama penegakan protokol kesehatan di destinasi wisata Kabupaten Sleman dilakukan secara disiplin, maka dapat membangkitkan sektor wisata di Kabupaten Sleman di tahun 2022 ini.
"Bahkan lebih tinggi jika dibandingkan pada 2021 yang telah 'recovery' di tengah serangan delta dan omicron. Saya yakin pada 2022 pemulihannya lebih baik, dengan Calender of Event untuk meningkatkan kunjungan ke Kabupaten Sleman," katanya.
Editor: Ainun Najib