Rawan Kecelakaan, Kemenhub Tutup Perlintasan Sebidang Sentolo
KULONPROGO, iNews.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menutup perlintasan kereta api (KA) sebidang di Ngeseng, Sentolo, Kulonprogo, DIY. Penutupan ini sesuai undang-undang yang menyebutkan semua perlintasan sebidang harus dihilangkan. Pengguna jalan bisa menggunakan Flyover Ngelo dengan memutar sekitar dua kilometer.
Penutupan ini dilakukan oleh Kemenhub, PT Kereta Api Indonesia (KAI), kepolisian dan Kodim. Jalan yang akan ditutup menggunakan potongan rel kereta, tidak hanya kendaraan, pengguna jalan juga tidak boleh melintas.
“Penutupan perlintasan sebidang tersebut berdasarkan pertimbangan perkembangan teknologi sarana dan prasarana,” ujar Kasubdit Rekayasa dan Peningkayan Keselamatan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub RI, Yus Rizal saat melihat proses penutupan, Kamis (07/12/2017).
Penutupan ini juga untuk menekan angka kecelakaan dan keselamatan lalu lintas, melihat aktivitas kereta lebih tinggi. Setiap perlintasan akan ditutup dan akan diganti flyover ataupun underpass. “Dalam rangka keselamatan perkeretaapian, perlintasan sebidang tidak boleh ada,” katanya.
Menurutnya, PT KAI selalu menerima adanya laporan kasus kecelakaan kereta di wilayah Jawa dan Sumatera. Setidaknya ada 5.000 hingga 6.000 perlintasan sebidang yang nanti akan ditutup secara bertahap. “Nanti penutupan juga akan dilakukan di Lempuyangan, setelah di Janti,” ujarnya.
Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan di wilayahnya ada 594 perlintasan sebidang. Sekitar sepertiga merupakan perlintasan tanpa palang pintu dan penjagaan. Hal ini cukup rawan dan berisiko terhadap kecelakaan. “Nanti akan ditutup secara bertahap, KAI hanya eksekutor,” ucap Eko.
Penutupan ini diharapkan akan menjadikan keselamatan pengguna jalan lebih terjaga. Apalagi dalam perkembangannya, nanti jalur kereta menuju bandara di Kulonprogo semakin meningkat. “Idealnya memang underpass dan flyover,” kata Eko.
Editor: Muhammad Saiful Hadi