get app
inews
Aa Text
Read Next : Ditargetkan Beroperasi Komersial 2026, Bandara VVIP IKN Tunggu Perpres

Rektor UWMY: Pindah IKN Jangan Tergesa-Gesa, Perencanaan Harus Cermat

Rabu, 02 Maret 2022 - 11:11:00 WIB
Rektor UWMY: Pindah IKN Jangan Tergesa-Gesa, Perencanaan Harus Cermat
Rektor UWMY Edy Suandi Hamid (Foto: antara)

YOGYAKARTA, iNews.id - Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta Edy Suandi Hamid berharap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru tidak tergesa-gesa. Pembangunan harus dilaksanakan secra cermat dengan perencanaan yang matang. 

“Saya berpandangan ibu kota perlu dipindah dari Jakarta ke luar Jawa, tetapi jangan tergesa-gesa pelaksanaannya," kata Edy dalam forum Diskusi Publik 1 "Pindah Ibu Kota Negara di Mata Cendekiawan Yogya" secara virtual di Yogyakarta, Selasa (1/3/2022).

Edy berharap, membangun ibu kota baru ini jangan seperti kasus pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Karena dilakukan secara tergesa-gesa karena perencanan minimun, dan penganggaran tidak cermat. 

”Perlu perencanaan wilayah, anggaran, model struktur ibu kota dan aspek terkait lainnya agar model ibu kota yang dibangun bisa komprehensif,” katanya.

Dia memperkirakan biaya pindah ibu kota RI minimum memerlukan anggaran Rp466 triliun atau 32,14 miliar dolar AS. Jika tidak diperhitungkan secara cermat, biayanya bisa membengkak berlipat seperti kasus membangun kereta api cepat.

"Kalau itu terjadi, kita menghadapi masalah baru yang serius karena biaya pindah ibu kota itu sangat besar nilainya," kata dia.

Disandingkan dengan negara-negara lain yang pindah ibu kota, menurut dia, perkiraan biaya pindah ibu kota RI sudah masuk kategori sangat besar nilai anggarannya.

Sebut saja kasus pindah ibu kota Kazakhstan (1997) dari Almaty ke Astana, menurut dia, biayanya mencapai 9.000 juta dolar, Malaysia (1999) dari Kuala Lumpur ke Putrajaya 8 miliar dolar, Myanmar (2005) dari Yangon ke Naypydaw 6 miliar dolar Amerika, Australia dari Melbourne ke Canberra USD 13.28 miliar.

Karena itu dia berpendapat, pindah ibu kota bukan soal political legacy atau warisan kebijakan politik yang monumental dari pemerintah saat ini.

Apabila konsep ibu kota baru mengacu model Jakarta saat ini yang menjadi pusat segala sektor, baik ekonomi, bisnis, politik dan pemerintahan, industri, maka ibu kota baru menjadi pusat pemindahan masalah lama dari dari ibu kota saat ini.

”Pemindahan ibu kota memiliki alasan kuat, tetapi kapan dan di mana jangan tergesa-gesa ditetapkan. Jangan jadi keputusan politik yang ceroboh," ujar dia.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut