MOSKOW, iNews.id - Rusia bertekad membalas semua perlakuan negara-negara Barat. Moskow mengisyaratkan akan menyita aset dan bisnis milik Barat di negara itu.
Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia setelah negara-negara Barat memperbarui sanksi terhadap Rusia.
Industri Batik Kulonprogo Berkembang, PJ Bupati: Mampu Bangkitkan Ekonomi
Menurut Juru Bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova, pemerintahannya akan melakukan tindakan yang sesuai jika Barat menggunakan aset-aset pemerintah yang dibekukan.
"(Penggunaan dana) Akan ditafsirkan oleh kami sebagai serangan yang melanggar hukum dan jelas tidak bersahabat, memberikan kami hak untuk melakukan pembalasan demi melindungi kepentingan kami," kata Zakharova, dikutip dari Reuters, Rabu (29/6/2022).
Sempat Mampir di Jogja, Korban Erupsi Semeru Jalan Kaki ke Istana Negara
Beberapa pejabat Barat, termasuk Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, menyarankan agar aset pemerintah Rusia yang dibekukan dipakai untuk membantu mendanai rekonstruksi Ukraina setelah perang.
Zakharova menyebut, langkah Barat yang membekukan aset pemerintah Rusia merupakan pelanggaran hukum internasional. Aset-aset itu dibekukan sebagai respons atas invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Jokowi Melakukan Pertemuan Empat Mata dengan Presiden Ukraina
Lebih lanjut Zakharova mengatakan, tindakan serupa akan dilakukan Rusia jika penggunaan aset Rusia benar-benar terjadi.
"Kita tidak boleh melupakan aset asing milik negara-negara Barat, bisnis, dan warga negara mereka yang berada di wilayah kita," ujarnya.
Dia menegaskan, jika Barat tak mematuhi prinsip-prinsip demokrasi, ekonomi terbuka, kepemilikan pribadi, serta independensi peradilan, maka Rusia akan membalasnya dengan sesuai.
Anggota parlemen Rusia pada Mei lalu memberikan persetujuan awal terhadap rancangan undang-undang (RUU) yang memungkinkan pemerintah untuk menasionalisasi aset perusahaan Barat yang telah angkat kaki dari negara itu. Namun sejauh ini belum disahkan.
Editor: Ainun Najib