get app
inews
Aa Text
Read Next : Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir Esco di Lombok Barat, Tersangka Tolak Peragakan Adegan Kunci

Sadisnya Pelaku Klitih Awal Ramadan Kemarin, Korban yang Pingsan Tetap Dipukuli 

Senin, 10 April 2023 - 14:09:00 WIB
Sadisnya Pelaku Klitih Awal Ramadan Kemarin, Korban yang Pingsan Tetap Dipukuli 
Salah satu adegan ketika pelaku melempar batu terhadap korban.(MPI/erfan Erlin)

YOGYAKARTA,iNews.id - Sat Reskrim Polresta Yogyakarta menggelar rekonstruksi aksi klitih atau kejahatan jalanan yg menimpa NH (15) pelajar asal Kampung Rotowijayan Kemantren Kadipaten Kota Yogyakarta, Senin (10/4/2023). Sebanyak 19 Adegan beserta sub-sub adegan di dalamnya diperagakan oleh para tersangka.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP Archey Nevada mengungkapkan, ada 19 adegan yang diperagakan oleh 7 tersangka dewasa, sementara 6 tersangka anak-anak digantikan oleh pemeran pengganti. Mereka memperagakan aksi penganiayaan tersebut.

"Jadi kami rekonstruksi dari ketika rombongan pelaku pertama kali bertemu dengan rombongan korban hingga aksi penganiayaan tersebut,"kata dia.

Dalam rekonstruksi tersebut terungkap rombongan korban mendahului rombongan pelaku. Saat mendahului tersebut, salah satu di antara rombongan korban melemparkan sebuah tongkat ke arah rombongan para pelaku.

Rombongan para pelaku merasa tersinggung kemudian melakukan pengejaran terhadap rombongan korban. Aksi kejar-kejaranpun terjadi selama beberapa saat. Dan rombongan pelaku terus bertambah banyak karena mereka ketemu kelompok lain di tengah perjalanan.

"Jadi rombongan pelaku jumlahnya bertambah banyak karena ketemu di jalan dan mereka bersama-sama ikut melakukan pengejaran,"kata dia.

Kelompok korban sempat dapat disusul oleh kelompok pelaku di daerah Bayeman Jalan Wates. Namun berhasil lolos kembali dari kejaran para pelaku tersebut.  Aksi kejar-kejaran terus berlangsung hingga jalan Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta.

Beberapa meter sebelum bundaran di depan Samsat Kota Yogyakarta, korban NH bersama rekannya Ferry Putar balik. Melihat korban putar balik, para pelaku menunggu di depan Kantor Perpusda. Salah seorang dari mereka berinisial R kemudian turun dan menghadang korban di seberang jalan.

"R kemudian mengambil batu dan melemparkannya ke arah korban yang saat itu berboncengan dengan Fahri,"ujar dia.

Mendapat lembaran batu tersebut, korban yang berboncengan dengan Fahri kemudian menabrak pot bunga dan langsung ambruk. Nampaknya korban NH sudah tidak sadarkan diri ketika ambruk tersebut karena sudah tidak bergerak lagi.

Rekan korban yang bernama Fahri langsung melarikan diri karena melihat rombongan pelaku mendatangi mereka. Rombongan pelaku kemudian melakukan penganiayaan secara beramai-ramai terhadap korban yang sudah tidak berdaya tersebut.

"R mendatangi korban yang sudah tidak berdaya. Dan menendang muka korban serta mengambil kunci motor korban lantas membuangnya ke halte bus yang berada di seberang jalan. Tujuannya agar korban tidak melarikan diri,"tuturnya.

Terlihat dalam rekonstruksi tersebut ada yang terus melakukan penganiayaan terhadap korban yang sudah tidak berdaya. Kemudian pelaku yang lain ada yang menghajar korban dengan sabuk ujungnya besi ke arah muka berkali-kali. Ada juga yang menendang muka, kepala bagian belakang, punggung dan juga paha korban.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut