get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita IRT Obesitas di Parepare Berbobot 200 Kg, Sulit Berdiri Hanya Bisa Ngesot

Sapa Aruh, Sri Sultan HB X: Kolaborasi Atau Mati

Selasa, 16 Februari 2021 - 18:59:00 WIB
Sapa Aruh, Sri Sultan HB X: Kolaborasi Atau Mati
Gubernur DIY Sri Sultan Hb X saat menyampaikan Sapa Aruh di Kepatihan Yogyakarta. (Foto: Doc/Pemda DIY)

YOGYAKARTA, iNews.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali menyampaikan sapa aruh. Mengusung tema Kolaborasi Atau Mati, Sultan mengingatkan masyarakat untuk terus beradaptasi dengan perubahan untuk dalam mempertahankan hidup.  

“Jika semuanya berubah total, sistem baru menjelang tiba. Apakah kita siap menyongsongnya? Maka ubahlah cara berpikir dan bertindak sejak sekarang. Kalau dulu, suntikan semangatnya Merdeka atau Mati, kini pilihannya juga tinggal dua kolaborasi atau Mati,” kata Sultan memulai Sapa Aruh, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (16/2/2021).

Sultan mengatakan pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM), jangan membuat masyarakat marah. Namun harus bisa belajar dan maknai perjuangan nelayan. Saat gelombang besar mereka tidak melaut dan menunggu mereda. 

"Mereka pun tidak bisa melaut. Tapi mengerti, untuk apa mengganggu pasang-surut air laut yang sedang mengantarkan oksigen untuk plankton di dasar laut,” kata sultan.

Saat badai mereda, para nelayan akan kembali melaut dan memanen ikan dalam jumlah yang banyak. Nelayan, tidak pernah menghujat gelombang dan badai. Mereka tahu pakan saat terbaik untuk beristirahat.  

Kondisi ini juga dilakukan petani saat mereka harus menggarap lahan atau istirahat. Cara seperti itulah menjadikan manusia menjadi lebih jenius. Produk yang dihasilkan tidak sekali jadi, namun terasah mental untuk memperbaiki diri dan karya yang dihasilkan.

Sultan mengatakan, berita tentang Covid-19 telah menghasilkan dampak yang menakutkan dan kecemasan yang mengintai seluruh dunia. Upaya meredakan gelombang hanyalah sebuah ilusi.  

“UMKM juga harus mengenal masa jeda. Bukan untuk tidak produktif, tetapi justru untuk lebih produktif dengan memperbaiki piranti-piranti bisnis,” katanya. 

Untuk itu, pemerintah wajib memberikan insentif dan stimulus ekonomi sebagai modal survival untuk bangkit. Sultan siap menyediakan ruang untuk dialog mencari solusi terbaik.
 
Sultan mengingatkan, jika hidup memang tak selamanya berjalan mulus. Butuh batu kerikil agar kita berhati-hati, waspada dan mengingat kekuatan dan cara bekeja keras. Manusia juga harus bisa melihat orang lain karena tidak bisa hidup sendiri.

Rumah harus dijadikan sebagai madrasah, tempat belajar hidup dan berkreasi untuk menimba kehidupan yang lebih baik. Dalam situasi berbeda, keadaan baru dengan segala kesahajaannya. Butuh birokrasi yang melayani, akademisi yang inovatif, serta Masyarakat yang peduli, melindungi dan berbagi. 

"Ya Allah, jauhkanlah itu semua dari sekadar Utopia. Dekatkanlah menjadi Realita. Semoga keberkahan dan kebahagiaan berada di sekitar kita," tutur Sultan. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut