Sebaran Embusan Abu Gunung Merapi Sampai ke Candi Borobudur

YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta terus memantau aktivitas Gunung Merapi pascaletusan freatik Rabu (23/05/2018) pukul 03.31 WIB.
Kepala Seksi BPPTKG Yogyakata, Agus Budi Santoso mengatakan, letusan itu teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah dan Kaliurang ini dengan dengan durasi 4 Menit. Tinggi kolom letusan 2.000 meter, dengan embusan angin mengarah ke arah barat daya.
Dampak yang ditimbulkan atas Letusan Freatik yakni terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang, terutama kawasan rawan bencana (KRB) II dan KRB III. Meliputi Desa Keningar, Sumber, Dukun, Kalibening, dengan jangkauan abu mencapai 25 kilometer (Km).
“Kami terima informasi BPBD Malang dan Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) di Dusun Ngepos, abu ini sampai ke Candi Borobudur,” kata Agus.
Diketahui, Selasa (22/05/2018), hasil pemantauan BPPTKG, tidak terjadi peningkatan yang signifikan. Tercatat ada kegempaan Multyphase (MP), 2 Kali , Guguran (RF), 1 Kali Tektonik (TT). Pantauan Rabu (23/5/2018), dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, ada kegempaan Vulkanotektonik (VT) 1 Kali, Tektonik (TT) 2 Kali.
“Hasil ini menunjukkan, status Gunung Merapi masih pada tingkat aktivitas Waspada atau Level II,” ujarnya.
Dengan status tersebut, radius 3 Km dari puncak Gunung Merapi dibatasi untuk aktivitas penduduk. Penduduk yang tinggal dan beraktivitas di luar radius 3 Km dapat terdampak abu letusan namun tidak membahayakan Jiwa. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diharapkan menggunakan masker.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Merapi untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi bahaya abu,” tuturnya.
Editor: Donald Karouw