Sediakan SDM Pertanahan Berkualitas, STPN Segera Bertransformasi Jadi Politeknik

SLEMAN, iNews.id- Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) terus melakukan berbagai terobosan untuk terus meningkatkan kualitas lulusannya. Saat ini STPN tengah berproses menjadi dalam proses transformasi kelembagaan menjadi Politeknik dan Badan Layanan Umum Pendidikan.
Ketua STPN Dr Ir Senthot Sudirman, MS menyebut sampai saat ini STPN memiliki Prodi Diploma IV Pertanahan, dan Prodi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral (PPK) telah terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
"Adanya persyaratan bahwa Pendidikan Politeknik harus didukung oleh keberadaan minimal 3 Prodi D3/D4, hal ini berkonsekuensi empiris bahwa STPN juga harus membentuk Prodi-Prodi Baru," ujarnya saat memberikan sambutan dalam wisuda Program Studi Diploma IV Pertanahan dan Program Studi Diploma I PPK di Pendopo Sasana Widya Bhumi kampus STPN Jalan Tata Bumi Gamping, Sleman, Kamis (29/9/2022).
Senthot menyebut sejak 2020, STPN telah memulai menyiapkan dokumen dokumen yang diperlukan untuk pengusulan pembentukan prodi prodi baru di maksud yaitu 4 Prodi D IV dan 1 Prodi S2 Terapan.
"Ditargetkan Prodi DIV tersebut akan dapat beroperasi Tahun 2023 paling lambat tahun 2024. Kami laporkan seluruh dokumen tersebut sudah siap dan siap untuk diajukan ke Jakarta," kata Senthot di hadapan MenteriAgraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Marsekal TNI (Purn) Dr (HC) Hadi Tjahjanto SIP yang juha hadir dalam acara tersebut.
Ke depan STPN juga masih membutuhkan dosen hingga 49 orang. Para dosen ini akan dipenuhi dari proses alih tugas dari pejabat BPN, rekruitmen pegawai baru, dan atau dosen tetap non PNS.
"Kami bersyukur sekarang banyak para pejabat yang berkeinginan pindah tugas menjadi dosen STPN, demikian pula para magister dan doktor muda yang siap menjadi dosen tetap non PNS di STPN," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Senthot juga menyampaikan bahwa STPN kembali melaklukan wisuda bagi para lulusannya. Wisuda kali ini diikuti 638 orang yang terdiri dari lulusan Program Studi Diploma IV Pertanahan tugas belajar ATR/BPN sebanyak 43 orang dan Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral sebanyak 595 orang.
Dari wisudawan Program Diploma IV Pertanahan yang berjumlah 43 orang, terdiri dari 26 orang lulusan Konsentrasi Manajemen Pertanahan dan 17 orang lulusan Konsentrasi Perpetaan. Wisudawan dengan predikat terpuji sebanyak 18 orang.
Indeks Ppestasi kumulatif (IPK) tertinggi pada Konsentrasi Manajemen Pertanahan diraih oleh Nurul Qomariyah utusan Kanwil ATR/BPN Provinsi Jawa Timur dengan IPK 3,83 dan indeks prestasi kumulatif tertinggi pada Konsentrasi Perpetaan diraih Alifia Nurhikmahwati utusan Kanwil ATR/BPN Provinsi Kalimantan Selatan dengan IPK 3,74.
Para wisudawan Program Diploma IV Pertanahan tersebut diberikan gelar Sarjana Terapan atau disingkat S.Tr. di bidang Pertanahan.
Sementara itu, untuk wisudawan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral sebanyak 70 orang memperoleh predikat terpuji dengan IPK tertinggi diraih Novia Tahmidya Hilda Maulidani mahasiswa asal Propinsi Jatim dengan IPK 3,89 (sangat memuaskan).
Sedangkan peserta yang memiliki IPK tertinggi dari Jalur Kerjasama adalah Nafisa Lara asal Provinsi Aceh dengan IPK 3,73 (sangat memuaskan).
Lulusan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral STPN dapat diangkat menjadi Asisten Surveyor Kadaster (ASK) setelah lulus menempuh Ujian Lisensi.
Para ASK dapat bergabung dengan Kantor Jasa Surveyor Berlisesni (KJSB) setelah memiliki sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan sertifikat lisensi dari Kementerian ATR/BPN.
Sementara itu Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Marsekal TNI (Purn) Dr (HC) Hadi Tjahjanto, SIP menyebut tuntutan masyarakat terhadap layanan prima pada sektor apapun termasuk sektor agraria, tata ruang dan pertanahan sudah tidak dapat ditunda lagi.
Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas SDM pertanahan dengan sistem layanan digital yang menjadi prasyarat pertama dan utama harus dipacu penyediaannya.
STPN yang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Bawah Kementerian ATR/BPN yang mendidik SDM di bidang agraria, tata ruang dan pertanahan harus mengambil peran dimaksud melalui transformasi kelembagaan," ujarnya.
Menurutnya Transformasi STPN menjadi Politeknik menjadi keharusan karena STPN melaksanakan pendidikan vokasional, dimana imbangan bobot praktik lebih tinggi daripada bobot teori.
"Saya menyambut gembira dan mengapresiasi terhadap beberapa rencana pengembangan kelembagaan yang sudah dan sedang disiapkan oleh STPN dalam rangka menyambut tuntutan perkembangan zaman," ujarnya.
Editor: Ainun Najib