Sejarah Asli Berdirinya Candi Sewu Yogyakarta, Candi Buddha Terbesar Kedua di Indonesia

YOGYAKARTA, iNews,id - Sejarah asli berdirinya Candi Sewu Yogyakarta. Selain Candi Borobudur dan Candi Prambanan, ada satu lagi candi yang tidak kalah menarik, yakni Candi Sewu. Candi ini merupakan Candi Buddha terbesar kedua di Indonesia.
Candi Sewu berada di satu kawasan yaitu Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan tak jauh dari kawasan Candi Prambanan.
Candi Sewu yang berjarak sekitar 800 meter utara Prambanan,dibangun pada abad ke-8. Candi yang terletak di lembah Prambanan ini merupakan salah satu situs yang banyak tersebar di kawasan tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa kawasan ini merupakan kawasan penting artinya dalam sektor keagamaan, politik, dan kehidupan urban masyarakat Jawa kuno.
Pengunjung dapat memasuki Candi Sewu dari berbagai penjuru. Sekilas jika dicermati, pintu utama candi terdapat di bagian timur. Karena, di bagian timur tersebut terdapat dua buah arca Dwarapala, yaitu arca penjaga.
Candi utama berbentuk poligon dengan tinggi sekitar 30 meter yang sisi-sisinya terdapat stupa. Sempat mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi di tahun 2006, pancang candi kini diperkuat dengan pondasi yang lebih kokoh.
Banyak yang meyakini bahwa Candi Sewu dan Candi Prambanan merupakan wilayah yang dahulu digunakan sebagai pusat di berbagai sektor kehidupan. Seperti penyebaran agama Hindu-Buddha, pusat politik dan kehidupan urban.
Pendapat tersebut diperkuat oleh posisi Candi Prambanan dan Candi Sewu yang saling berdekatan yang membentang dari Lereng Gunung Merapi hingga ke perbatasan Klaten.
Candi Sewu ini menawarkan legenda yang menarik untuk diketahui baik relief atau artefak maupun cerita di baliknya. Candi Sewu Klaten sebenarnya mempunyai nama asli Candi Prasada Vajrasana Manjusrigrha.
Editor: Ainun Najib