get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Fakta Kecelakaan Kereta Api di Prambanan, Menguak Insiden di Perlintasan Sebidang

Sepi Pengunjung, Pedagang Pasar Pingit Jogja Nunggak Bayar Retribusi

Rabu, 25 Oktober 2023 - 16:41:00 WIB
Sepi Pengunjung, Pedagang Pasar Pingit Jogja Nunggak Bayar Retribusi
Pedagang Pasar Pingit mengadu ke Forpi karena tak mampu membayar reribusi pasar. (foto: Erfan Erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id - Sejumlah pedagang Pasar Pingit Kota Yogyakarta mengaku tak sanggup membayar tunggakan retribusi yang dibebankan kepada mereka. Kondisi pasar saat ini sepi pengunjung dan tidak sediki yang memilih menutup lapak mereka. 

Salah seorang pedagang, Fepriyati (59) mengaku situasi usaha mereka kini tengah terpuruk. Lapak pedagang yang berada di bagian belakang Pasar Pingit ini nyaris tak ada pembeli karena tidak ada pengunjung pasar yang sampai ke lapak mereka.

Pasar yang kini didominasi oleh pedagang ikan hias ini sebenarnya banyak didatangi pengunjung. Namun para pengunjung hanya sampai ke lapak pedagang ikan hias yang berada di bagian depan pasar tersebut. Sangat jarang yang berjalan sampai ke bagian belakang pasar.

"Di belakang tidak ada pengunjungnya. Bagaimana ada pembeli," tutur pedagang nasi rames ini saat mengadu ke Forpi Kota Yogyakarta, Rabu (25/10/2023).

Sepinya pengunjung ini mulai dirasakan sejak pemerintah merenovasi bangunan pasar. Penempatan pedagang sayur dan komoditas non ikan hias di bagian belakang membuat usaha mereka terpuruk. Omset mereka terus mengalami penurunan.

Dahulu, sebelum bangunan pasar yang baru didirikan, sebenarnya ada akses jalan yang memungkinkan kendaraan bisa langsung ke bagian belakang pasar. Namun semenjak bangunan pasar yang baru berdiri, akses jalan itu sudah tidak ada lagi.

"Ya, sekarang tidak ada lagi mobil sampai ke belakang. Dulu truk bisa masuk, sekarang ndak bisa," ujarnya.

Akibat tidak ada pengunjung, omset pedagang kini menurun drastis. Dulu, sebelum tahun 2017 atau sebelum bangunan pasar dipugar, dia bisa jual nasi hingga 10 kilogram. Namun sekarang dia hanya mampu menjual paling banyak 1 kilogram itupun terkadang masih sisa dan terpaksa dibawa pulang.

Pedagang yang lain Agung Yulianto juga mengeluhkan hal yang sama. Kini banyak lapak yang ditinggalkan akibat sepinya pengunjung. Bahkan pemilik lapak memilih menutup usahanya dan tidak sedikit yang gulung tikar.

Akibat lapak mereka sepi, para pedagang ini tak mampu membayar biaya retribusi yang dibebankan kepada mereka. Para pedagang menunggak retribusi selama bertahun-tahun sehingga jumlahnya menumpuk. Bahkan ada yang tunggakannya mencapai Rp6 juta.

"Bagaimana bisa membayar wong jualan sepi dan tutup. Kami mohon kebijaksanaan," katanya. 

Para pedagang berharap pemerintah memperhatikan nasib para pedagang ini. Mereka berharap pemerintah bisa membuat ramai kembali pasar tradisional, Pasar Pingit yang notabene menjadi sumber penghidupan mereka selama ini.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut