Sering Macet, Seputaran Selokan Mataram Akan Ada Rekayasa Lalu Lintas
SLEMAN, iNews.id- Arus lalu lintas di kawasan Selokan Mataram selalu padat bahkan sering macet. Rekayasa lalu lintas akan diterapkan di ruas-ruas jalan di selokan Mataram tersebut. Tujuannya agar kepadatan dapat terurai.
Pemerintah Kabupaten Sleman, Forum Lalu Lintas dan sejumlah pihak menggelar pertemuan pada Selasa (12/7/2022) siang. Mereka menyoroti kepadatan dan kemacetan yang kerap terjadi di simpang Jalan Wahid Hasyim, Padukuhan Dabag, Kalurahan Condong Catur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Sleman Bambang Sumedi Laksono menyebutkan, berdasarkan hasil kajian yang pihaknya lakukan, kinerja pelayanan jalan di Jalan Wahid Hasyim serta titik pertemuan Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Selokan Mataram sudah hampir mendekati tingkat kemacetan.
Di lokasi, simpang OB, berdasarkan lokasi kajian, kinerja jalannya E, hampir mendekati F. Padahal, dengan indikator kinerja jalan menggunakan v/c ratio, jalan yang bagus punya ratio D dan ke atas.
"Kalau bagus atau lancar itu kita beri nama kode C,B,A," katanya, Selasa (12/7/2022).
Menurutnya jika dilihat dari tingkat pelayanan atau indikatornya, jalan-jalan tersebut sudah bermasalah. Hal itu diperkuat kondisi sebenarnya di mana hampir macet ketika pagi dan sore hari di mana aktivitas sekolah dan kerja dimulai serta berakhir
Di samping itu, kemacetan lalu-lintas di lokasi terjadi pada pagi hari pukul 07.00 WIB - 08.00 WIB. Sedangkan sore hari kemacetan nampak pada pukul 15.00 WIB - 18.00 WIB. Hal ini tidak lepas dari kondisi jalan di mana lebar jalan juga tidak memenuhi standar untuk kendaraan, khususnya roda empat.
"Selain itu juga banyak hambatan samping berupa kendaraan parkir sepanjang ruas Jln Wahid Hasyim dan Jalan Selokan Mataram," ujar dia.
Dari hasil rapat forum lalu lintas, diputuskan ada sejumlah opsi yang diambil untuk mengurai kemacetan di simpang OB. Alternatifnya, jalur satu arah penuh; jalur alternatif hanya jam-jam tertentu khusus roda empat. Kemudian dalam jangka panjang ada pemasangan APILL di lokasi dimaksud.
Dalam pertemuan itu, muncul usulan penerapan jalur satu arah dan opsi manajemen lalu lintas dalam bentuk lain, di ruas jalan yang populer disebut simpang Outlet Biru (OB) itu. Hanya saja, opsi penerapan jalur satu arah ini masih akan ditinjau kembali dalam waktu dekat.
"Akan ada evaluasi jalur mana saja yang memiliki kinerja jalan yang baik, dan bisa dipakai sebagai jalur alternatif memecah kepadatan kendaraan di ruas itu," ujarnya.
Editor: Ainun Najib