Sistem Peringatan Dini Tinggal 10 Unit, Warga Gunungidul Diminta Waspadai Longsor
GUNUNGKIDUL, iNews,id - Warga Gunungkidul yang berada di zona merah potensi bencana longsor diminta selalu waspada bahaya longsor. Saat ini dari 30 unit sistem peringatan dini, tinggal 10 unit yang berfungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan pihaknya telah memasang sedikitnya 30 unit sistem peringatan dini (EWS) di wilayah yang berpotensi tinggi terjadinya tanah longsor. Namun saat ini dari 30 alat tersebut hanya tinggal 10 unit yang masih berfungsi.
"Kami mengimbau masyarakat, khsususnya yang berada di wilayah potensi tanah longsor selalu waspada dengan gejala alam. Bila terjadi intensitas hujan tinggi dalam waktu lama, silakan mengungsi ke tempat yang aman," kata Edy di Gunungkidul, Selasa (2/11/2021).
Dia mengatakan 10 EWS yang aktif, mayoritas berada di zona utara wilayah Gunungkidul atau kawasan Batur Agung, seperti Patuk Ngawen, Gedangsari, Nglipar dan Semin atau wilayah yang paling berpotensi mengalami longsor.
Kerusakan EWS disebabkan sejumlah faktor karena sudah lama, kurangnya perawatan jadi pemicu. Namun pihaknya tidak memiliki wewenang apalagi anggaran untuk melakukan perawatan.
"Perawatan EWS dan sebagainya sudah kami serahkan ke desa karena sudah jadi aset mereka. Kami berharap desa menganggarkan untuk perawatan alat dan penanganan bencana," katanya.
Selanjutnya, kata Edy, pemetaan lain juga dilakukan terhadap potensi bencana banjir di sepanjang aliran Sungai Oya dan Ngalang. Termasuk potensi banjir genangan di Saptosari, Semanu, Purwosari, Tanjungsari, Tepus dan Girisubo.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan aliran sungai tersumbat," katanya.
Editor: Ainun Najib