Situasi Makin Gawat, Ukraina Berlakukan Keadaan Darurat Nasional

KIEV, iNews.id - Situasi di Ukraina makin gawat. Ini menyusul peningkatan eskalasi di perbatasan timur dengan Rusia.
Pemerintah Ukraina akan memberlakukan keadaan darurat nasional di semua wilayah merespons situasi ini.
Pada Senin lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri yakni Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LRP). Dia juga memerintahkan pengiriman pasukan ke dua wilayah tersebut untuk menjalankan misi perdamaian.
Ukraina sudah lebih dulu menerapkan keadaan darurat nasional di Donetsk dan Luhansk sejak 2014 atau setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea.
Kepala Dewan Keamanan Nasional dan Pertahanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan, keadaan darurat akan berlaku selama 30 hari dan bisa diperpanjang hingga 30 hari kemudian.
"Isu untuk menerapkan keadaan darurat telah dibahas. Keputusan sudah dibuat. Menurut undang-undang, Verkhovna Rada harus menyetujui keputusan ini dalam waktu 48 menit. Keadaan darurat akan diberlakukan di seluruh Ukraina, kecuali wilayah Donetsk dan Luhansk," kata Danilov, dikutip dari Sputnik.
Penjagaan diperketat atau diperlonggar bergantung pada situasi di berbagai wilayah. Pihak berwenang tidak berencana menyita senjata milik penduduk, meskipun dimiliki secara legal.
Danilov juga menegaskan, Presiden Volodymyr Zelensky tidak membahas pengembangan senjata nuklir, sesuatu yang dikhawatirkan Putin sebagai ancaman strategis bagi Rusia.
Kelompok pemberontak pro-Rusia di kedua wilayah itu menguasai sebagian Donetsk dan Luhansk sejak 2014. Rusia mengakui mereka sebagai negara merdeka dan menyetujui pengerahan pasukan pekan ini.
Editor: Ainun Najib