get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangki Misterius Ditemukan di Perairan Asahan, Ada Tulisan dan Tanda Peringatan

Sosok Korps Marinir, Pasukan yang Paling Ditakuti Belanda saat Awal Kemerdekaan

Senin, 24 Januari 2022 - 08:31:00 WIB
 Sosok Korps Marinir, Pasukan yang Paling Ditakuti Belanda saat Awal Kemerdekaan
Korps Marinir TNI AL pasukan yang paling ditakuti Belanda di masa perang kemerdekaan. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id - TNI AL memiliki pasukan elite bernama Korps Marinir. Pasukan ini dibentuk tanggal 15 November 1945 di masa pemerintahan Presiden Soekarno. 

Salah satu ciri yang mudah dikenali dari korps ini adalah Baret Ungunya. Korps ini memiliki semboyan Jalesu Bhumyamca Jayamahe yang artinya “Di Laut dan Darat Kita Jaya”.

Marinir pada awalnya merupakan bagian dari Corps Armada (CA) IV Tegal yang bertugas menjaga keamanan laut Indonesia dari berbagai ancaman. Kesatuan ini bahkan memegang peranan sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Satuan ini diketahui paling ditakuti Belanda saat perang kemerdekaan dikarenakan kekuatan dan persenjataannya yang cukup besar dan kuat. Berbagai palagan pertempuran pun telah banyak dilalui, di antaranya Operasi Trikora, dalam upaya menggabungkan Irian Jaya ke pangkuan Ibu Pertiwi. 

Lalu ada Operasi Dwikora di sepanjang perbatasan Sabah dan Serawak, Malaysia pada 1964. Dalam operasi tersebut, prajurit Marinir harus berhadapan dengan pasukan elite Inggris yakni Special Air Services (SAS) dan pasukan Gurkha.

Tidak hanya itu, Korps Marinir juga terlibat dalam operasi pemulihan keamanan dalam peristiwa G30S/PKI dan Operasi Alugoro di Aceh. Termasuk operasi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak di perairan Somalia pada 2011 lalu. 

Dalam operasi yang menegangkan tersebut, sejumlah perompak tewas ditembak. Kehebatan dan ketangguhan Marinir dalam menyelesaikan operasi baik di dalam maupun di luar negeri membuat Korps Baret Ungu ini dijuluki sebagai Hantu Laut.

Korps Marinir memiliki ciri khas Baret Ungu yang diyakini kesaktian yang ampuh dan mampu memberikan pengamanan serta perlindungan. Warna ungu diartikan dapat diandalkan kemampuannya dalam melindungi dan mengamankan Negara dan Bangsa Indonesia. 

Selain itu, warna ungu juga diilhami oleh Bunga Bougenville, melambangkan pengabdian prajurit Korps Marinir yang selalu siap berkorban jiwa raga bagi keutuhan dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penggunaan warna ungu oleh Korps Marinir (ketika masih bernama KKO-AL) pada 1958, berupa pita sebagai kode pengamanan untuk mengadakan operasi pendaratan di Padang, Sumatra Barat dalam rangka Operasi 17 Agustus. Baret Ungu untuk pertama kalinya dipergunakan oleh Batalyon-1 KKO-AL dalam Operasi Alugoro di Aceh. 

Selanjutnya baret tersebut dilengkapi dengan emblem. Pada awalnya emblem Korps Marinir berbentuk segi lima warna merah dengan lambang topi baja Romawi dan dua pedang bersilang di tengahnya. Pemasangan emblem di baret terletak di samping kiri depan.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut