get app
inews
Aa Text
Read Next : Lurah di Bengkulu Ditangkap saat Asyik Nyabu, Pernah Dipenjara Kasus yang Sama

Status Siaga Merapi, Pemkab Sleman Siap Gelar Pemilihan Lurah dengan e-Voting

Minggu, 15 November 2020 - 07:15:00 WIB
Status Siaga Merapi, Pemkab Sleman Siap Gelar Pemilihan Lurah dengan e-Voting
Pemkab Sleman siap menggelar pilurah 2020 dengan protokol kesehatan Covid-19 dan di tengah status Siaga Merapi. (foto: iNews.id/Priyo Setyawan)

SLEMAN,iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap menggelar pemilihan lurah (Pilurah) serentak 2020 meski dalam kondisi pandemi Covid-19 dan status Merapi siaga. Sesuai jadwal, Pilurah dilaksanakan pada 20 Desember mendatang dengan sistem e-voting.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Sleman Budiharjo mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk pelaksanan pilurah dengan sistem e-voting. Pilurah ini akan dilaksanakan di 1.102 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 49 kalurahan dan diikuti 157 calon.

“Persiapan sudah dan nanti akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19,” kata Budiharjo, Sabtu (14/11/2020).

Seluruh areal TPS akan disemprot dengan desinfektan. Seluruh petugas wajib untuk mengenakan alat pelindung diri berupa masker, face shield, dan sarung tangan. Pemilih yang datang wajib memakai masker, cek suhu tubuh, dan mematuhi aturan jaga jarak.

“Di lokasi TPS juga akan disediakan sarung tangan,” katanya.

Untuk mencegah penularan Covid-19, seluruh petugas mulai dari Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), panitia desa dan petugas pengawas lapangan (PPL) juga wajib menjalani rapid test. Rapid test akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.

Total petugas yang akan terlibat ada 9.476 orang, terdiri atas 7.717 anggota KPPS, 539 panitia desa, dan 1.220 tenaga teknis lapangan (TTL). Panitia juga sudah membuat cadangan petugas untuk mengantisipasi hasil reaktif.

“Jika ada yang reakif, panitia sudah menyiapkan petugas cadangan sebanyak 225 orang,” katanya.

Budiharjo mengatakan, salah satu desa ini berada di kawasan rawan bencana (KRB) Merapi, yakni Kalurahan Glagaharjo yang radiusnya kurang dari 5 kilometer dari puncak Merapi. Pelaksanaan di tempat ini akan melihat skenario dan pelaksanaan pilkada 2020 yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.

“Kemungkinan, TPS yang ada di dalam radius 5 km dari puncak akan dipindah ke barak,” ujarnya.

Dinas PMK sendiri juga tengah menghitung data pemilih yang masuk di kawasan rawan bencana Merapi seperti Kecamatan Pakem, Cangkringan, dan Turi untuk antisipasi apabila area evakuasi diperluas.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut