get app
inews
Aa Text
Read Next : Herti Sastra Perjuangkan BPJS hingga Kesejahteraan Guru Ngaji di Deli Serdang Sumut

Sudah 3 Korban Jiwa, DPRD DIY Minta DED Ulang Underpass Kulur

Minggu, 31 Januari 2021 - 15:51:00 WIB
Sudah 3 Korban Jiwa, DPRD DIY Minta DED Ulang Underpass Kulur
Anggota Komisi C DPRD DIY Novida Kartika Hadi melakukan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Proyek pembangunan underpass Kulur, yang ada di wilayah Kapanewon Temon, Kabupaten Kulonprogo akan didesain ulang. Selama ini jalur ini tidak bisa dimanfaatkan karena tergenang air. Setidaknya sudah ada tiga korban jiwa yang tenggelam di tempat ini.

“Kami sudah minta dibuat DED (detail enginering design) ulang, agar ini bisa dimanfaatkan,” kata Anggota Komisi C DPRD DIY, Novida Kartika Hadi (NKH) saat melakukan reses di Panti Marhaens, di kompleks DPC PDI Perjuangan Kulonprogo, Sabtu (30/1/2021). Reses dilaksanakan di Kecamatan Wates, Temon dan Samigaluh, dengan menerapkan protokol lesehatan.  

Novida mengaku sudah mengawal program DED ulang underpass Kulur ini. Jika tidak ada perubahan akan dilaksanakan pada tahun ini dengan anggaran sekitar Rp600 juta. Nantinya akan dibuat sistem pembuangan air, agar tidak muncul genangan. 

“Underpass ini berda di cekungan, jadi nanti dibuat sudetan atau seperti apa untuk membuang air agar underpass ini kering dan bisa dilalui,” katanya. 

Sejak tahun lalu, NKH mengaku sudah memperjuangkan agar dilakukan kajian ulang terhadap proyek ini. Sejak dibangun proyek ini mangkrak dan tidak bisa dimanfaatkan. Bahkan saat musim penghujan ketinggian air cukup tinggi mencapai dua meter lebih. Setidaknya sudah ada tiga korban jiwa tenggelam karena bermain air di tempat ini.

“Ini sudah ada korban jiwa dan ini harus menjadi priorotas agar bisa dimanfaatkan,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Selain masalah underpass Kulur, dalam reses ini NKH juga banyak mendapatkan usulan pembangunan infrastruktur fisik di masyarakat. Baik peningkatan jalan, penerangan jalan umum, hingga program pemberdayaan masyarakat. 

Keberadaan dana keistimewaan, kata dia, tidak hanya terbatas pada kegiatan budaya saja. Namun masyarakat sudah mulai bisa mengakses dana ini untuk kegiatan seni budaya, sampai dengan pengembangan UMKM untuk kesejahteraan masyarakat.   

Salah seorang peserta Cahyono mengatakan, wilayah Kokap selama ini menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau dan longsor saat penghujan. Warga berharap ada bantuan sumur dalam, dan itu akan direalisasikan tahun ini.

“Terima kasih, nasib kami sudah diperhatikan dan akan direalisasikan lima sumur dalam dari usulan sembilan,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut