get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Tak Ada Ternak Mati Mendadak, Pemicu Anthraks di Karangmojo Masih Misteri

Rabu, 11 Januari 2023 - 13:33:00 WIB
Tak Ada Ternak Mati Mendadak, Pemicu Anthraks di Karangmojo Masih Misteri
Petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, mengubur bangkai sapi antisipasi kasus antraks beberapa waktu silam. (Foto: Antara/Sutarmi)

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Dinas Peternakan Gunungkidul mengatakan masih menelusuri asal muasal dari penyakit anthraks yang belakangan muncul di wilayah Karangmojo. Karena di wilayah tersebut tidak ditemukan ternak baik sapi ataupun kambing yang terpapar anthraks.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widiastuti menuturkan, kasus anthraks kali ini memang agak unik. Sebab, warga yang terpapar tersebut mengaku tidak bersinggungan dengan hewan ternak apalagi dagingnya.

"Memang dia itu petani. Tetapi tak pernah bersinggungan dengan ternak ataupun daging. Lha itu dari mana asalnya (anthraks),"kata dia, Rabu (11/1/2023) 

Dia menduga bisa jadi warga tersebut terpapar anthraks dari spora yang ada di tanah. Karena spora-spora di tanah memang bertahan cukup lama dan tidak mati. Dugaan tersebut muncul karena di wilayah Grogol 2 Kalurahan Grogol tidak ditemukan ternak terpapar anthraks.

Bersama dengan Dinas Kesehatan, pihaknya telah melakukan surveilans ke Grogol 2, Karangmojo. Dan di wilayah tersebut tidak ada ternak yang dilaporkan mati mendadak. Namun ia tidak menampik jika kemungkinan warga tidak melaporkan ternaknya yang mati mendadak.

"Kalau yang dilaporkan mati mendadak tidak ada. Ndak tahu lho kalau tidak dilaporkan ke kami,"tutur dia.

Dia mengakui Kalurahan Grogol sebelumnya memang pernah ditemukan kasus anthraks. Namun data tersebut untuk tingkat kelurahan, sementara di Dusun Grogol 2 tidak pernah ditemukan kasus anthraks. Anthraks yang ditemukan sebelumnya berada di Dusun Grogol 4.

Retno menambahkan hingga sekarang masih ada tiga wilayah pengendalian antraks. Masing-masing kalurahan Hargomulyo Kapanewon Gedangsari, Kalurahan Grogol Kapanewon Karangmojo dan Gombang Ponjong. "Ternak di wilayah itu mendapatkan vaksin selama 10 tahun ke depan," ujarnya.

Sebagai upaya pengendalian lanjutan, petugas tengah menggencarkan penyuntikan antibiotik dan vaksinasi pada hewan ternak. Sejauh ini sudah lebih dari 3500 ekor hewan ternak divaksinasi. Vaksinasi diberikan dalam jangka waktu sepuluh tahun. Setiap tahunnya disuntik dua kali.

Idealnya, vaksinasi dilaksanakan terhadap ternak di radius 25 kilometer dari temuan kasus. Seperti diketahui, populasi ternak di dua kapanewon tersebut mencapai hampir 46.000 ekor. Terdiri dari sapi, kambing dan domba. 

Seperti diketahui, awal Januari 2022 belasan warga terjangkit antraks. Hasil laboratorium dari total 26 sempel darah yang diperiksa, 12 orang diantaranya positif antraks. Pasien antraks sebelumnya bergejala mirip antraks diantaranya muncul kulit melempuh. Dari 12 kasus positif antraks itu masing-masing 7 warga berasal dari Kapanewon Gedangsari, dan 5 Kapanewon Ponjong.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut