Taman Pintar Yogyakarta Tempat Belajar Sains Sambil Berekreasi

YOGYAKARTA, iNews.id - Taman Pintar Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi pelajar ketika berwisata ke kota ini. Destinasi ini terletak di Kawasan Malioboro yang menawarkan berbagai wahana edukasi bagi pelajar dan mahasiswa.
Taman Pintar Yogyakarta terletak di Jalan Panembahan Senopati No 1-3 Yogyakarta, yang masih satu kompleks dengan kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini berdiri di lahan bekas Bioskop Senopati dan Shopping Center.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Yogyakarta, Retno Yuliani menuturkan, Taman Pintar Yogyakarta adalah sebuah taman yang memadukan tempat wisata dengan edukasi dalam satu lokasi. Taman Pintar Yogyakarta memiliki arena bermain sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona.
"Akses langsung kepada pusat buku eks Shopping Centeren jadi nilai tambah Taman Pintar Yogyakarta," kata dia, Jumat (30/9/2022).
Retno mengatakan, sejak terjadi lonjakan teknologi informasi telah mengantarkan manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains adalah sesuatu yang patut disyukuri dan menjanjikan kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.
Menghadapi realitas ini dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide pembangunan Taman Pintar Yogyakarta. Disebut Taman Pintar Yogyakarta, karena di kawasan ini para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi.
"Taman Pintar Yogyakarta diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 Desember 2008 lalu," ujarnya.
Target Taman Pintar Yogyakarta untuk memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini. Harapannya kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi. Namun, harus berusaha untuk menciptakan teknologi sendiri.
Relokasi lahan mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur. Gedung ini diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II, berupa Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek Kusmayanto Kadiman.
"Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden dan Gedung Memorabilia," ujar dia.
Taman Pintar Yogyakarta didirikan sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains yang terbaik se-Asia Tenggara dalam suasana yang menyenangkan. Tujuannya pada pengembangan SDM di bidang sains dan teknologi serta Penyediaan alat peraga pembelajaran yang berkualitas.
Keberadaan Taman Pintar Yogyakarta untuk menumbuhkembangkan minat anak dan generasi muda terhadap sains melalui imajinasi, percobaan dan permainan yang menyenangkan.
“Taman Pintar Yogyakarta didirikan untuk mencerdaskan dan Menyenangkan dengan pendekatan Niteni, Niroake, Nambahi (mengamati, menirukan dan menambahi),” katanya.
Saat ini, Taman Pintar Yogyakarta menyediakan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung kurikulum pendidikan. Sehingga mampu memotivasi anak dan generasi muda untuk mencintai sains dan membantu guru dalam mengembangkan pengajaran di bidang sains serta memberi alternatif wisata sains.
Berbagai wahana ada di taman Pintar yang terbagi dalam beberapa zona, di antaranya wahana Pipa Bercerita yang merupakan peraga tentang ilmu rambat bunyi. Anak-anak dapat saling berkomunikasi atau bercerita menggunakan pipa yang ada.
Di area ini terdapat 3 macam warna pipa hijau, kuning, dan merah. Anak-anak harus mencari warna yang sama untuk bisa saling berkomunikasi/bercerita dengan temannya melalui pipa berceria tersebut.
Selanjutnya ada Lorong Ilusi karena pengunjung bisa belajar ilusi. Seperti Ilusi optis yaitu ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia. Ilusi fisiologis berupa kesan gambar yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar tertentu dalam waktu lama. Ilusi kognitif yang diasumsikan terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar gambar itu sendiri.
Kemudian ada zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi yang terdapat Simulator gempa yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat menghadirkan guncangan gempa bumi dengan tingkatan skala menyerupai aslinya. Simulasi menggunakan 10 data gempa bumi yang terjadi di Indonesia, salah satunya gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006.
Pada zona ini juga terdapat desiminasi informasi gempa bumi dan tsunami, ICT Pembelajaran Cuaca, ICT Pembelajaran Iklim, ICT Pembelajaran Gempa Bumi serta ICT informasi online BMKG yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi cuaca, iklim dan data gempa bumi secara real time kepada pengunjung.
Editor: Kuntadi Kuntadi